Tak Hanya Mogok Produksi, Perajin Tahu dan Tempe di Jabar Berencana Naikan Harga Hingga 15 Persen

- 15 Februari 2022, 11:00 WIB
Ilustrasi penjual tahu dan tempe di pasar.
Ilustrasi penjual tahu dan tempe di pasar. /Laksmi Sri Sundari/Galajabar/

PRFMNEWS - Ketua Ketua Paguyuban Perajin Tahu dan Tempe Jawa Barat, Muhammad Zamaludin mengatakan, akibat kenaikan harga kacang kedelai yang terus menerus terjadi membuat banyak perajin tahu dan tempe merugi.

Karena tak mau terus menerus merugi, akhirnya Paguyuban Perajin Tahu dan Tempe Jabar sepakat akan melakukan aksi mogok produksi mulai Senin, 21 Februari 2022 hingga Rabu, 23 Februari 2022.

"Ini rencananya InsyaAllah hari Senin mulai tanggal 21 sampai tanggal 23 tidak ada tahu sama tempe di pasaran," kata Zamaludin saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel hari ini Senin, 14 Februari 2022.

Baca Juga: Perajin Tahu dan Tempe di Jabar Berencana Mogok Produksi Selama 3 Hari

Terbaru, dalam surat edaran yang dikeluarkan Paguyuban Perajin Tahu Tempe Jabar, selain akan melakukan aksi mogok produksi, pihaknya juga berencana menaikan harga tahu dan tempe mencapai 15 persen.

Rencana kenaikan harga tahu dan tempe yang mencapai 15 persen in sudah disepakati para perajin tahu tempe.

"Menyepakati harga penjualan tahu dan tempe naik sebesar 10 persen sampai 15 persen," kata kesepakatan Paguyuban Tahu Tempe Jabar dalam surat edaran yang diterima prfmnews.id hari ini Selasa, 15 Februari 2022.

Baca Juga: Eko Maung Komentari Penampilan Duet Bruno Cantanhede dan David da Silva: Saya Pikir di Luar Harapan

Dijelaskan dalam surat itu aksi mogok produksi dan rencana kenaiakan harga tahu tempe ini dilakukan untuk memberitahu kepada konsumen terkait kondisi para perajin tahu dan tempe.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah