Pemerintah Akan Berikan Bantuan Bagi 2,44 Juta Petani

- 28 April 2020, 16:40 WIB
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengikuti Rapat Terbatas (Ratas), Selasa (28/4/2020).*
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengikuti Rapat Terbatas (Ratas), Selasa (28/4/2020).* /SETKAB.GO.ID

BANDUNG,(PRFM) - Pemerintah akan memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada petani kategori miskin sebesar Rp600.000 berupa Rp300.000 merupakan bantuan tunai dan Rp300.000 lainnya untuk sarana prasarana produksi pertanian.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan bantuan bakal diberikan kepada 2,44 juta petani.

“Kemudian pemerintah juga melihat bahwa pada saat ini untuk memberikan insentif kepada para petani yang jumlah petani kategori miskin sebanyak 2,44 juta agar memberikan insentif agar bisa menanam di periode berikutnya,” ujar Airlangga usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas), Selasa (28/4/2020).

Baca Juga: Selain Corona, Kekerasan Juga Ancam Perempuan di Meksiko

Lebih lanjut, Airlangga menyampaikan bahwa Pemerintah, dalam rapat minggu lalu, juga akan memberikan bantuan beras yang nanti disampaikan oleh Perum Bulog sebesar 450.000 ton dan akan diberikan kepada daerah-daerah yang dikoordinasi oleh program Kementerian Sosial.

Menurutnya, presiden meminta kepada BUMN dan daerah serta Kementerian Pertanian membuka lahan-lahan baru untuk persawahan, yaitu lahan basah ataupun lahan gambut yang di Kalimantan Tengah ada diperkirakan lebih dari 900 ribu hektare.

“Nah itu yang sudah siap itu sebesar 300 ribu hektare, juga yang dikuasai oleh BUMN ada sekitar 200 ribu hektare,” imbuhnya.

Baca Juga: Bertambah, Pasien Sembuh Covid-19 di Indonesia Menjadi 1.254 orang

Ini, lanjut Airlangga, untuk dibuat perencanaan agar bisa ditanami padi, walaupun mungkin yield-nya lebih rendah daripada yang lain namun pemerintah perlu mengantisipasi kekeringan yang akan melanda di beberapa negara dan di Indonesia.

“Walaupun dari BMKG menyampaikan bahwa tidak akan ada cuaca kering ekstrem, namun kita juga memonitor apakah ada di semester kedua nanti tantangan alam, apakah itu bentuknya kekeringan ataupun hama 5 tahunan,” pungkasnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: setkab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x