Soal Antibodi Vaksin Sinovac Berkurang Setelah 6 Bulan, Kemenkes: Masih Batas Berikan Perlindungan

- 29 Juli 2021, 17:34 WIB
Petugas kesehatan menunjukkan botol vaksin Covid-19 Sinovac
Petugas kesehatan menunjukkan botol vaksin Covid-19 Sinovac /tangkapan layar Channel Youtube Sekretariat Presiden


PRFMNEWS - Kementerian Kesehatan membenarkan bahwa ada penurunan antibodi dari vaksin Sinovac setelah enam bulan suntikan.

Namun, Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI, dr Siti Nadia Tarmizi menegaskan bahwa penurunan titer antibodi itu masih pada batas untuk tetap memberikan perlindungan terhadap Covid-19.

"Penurunan ini masih pada batas yang masih bisa tetap memberikan perlindungan terhadap virus Covid-19," kata Siti saat on air di Radio 107,5 PRFM News Channel, Kamis 29 Juli 2021.

Baca Juga: Ini Kata Ahli Virologi Soal Pemberian Dosis Ketiga Vaksin Covid-19

Hal tersebut terungkap berdasarkan hasil monitoring uji klinis tahap 3 vaksin Sinovac yang dilakukan di Bandung oleh Unpad.

Terkait rencana suntikan vaksin dosis ke-3 untuk masyarakat umum, itu tidak dalam waktu depat karena Siti menyebut saat ini fokusnya masih menyelesaikan vaksinasi dosis satu dan dua.

"Jadi prioritas kita bagaimana menyegerakan semua bisa mendapatkan vaksinasi dosis 1 dan 2," lanjutnya.

Baca Juga: Antibodi Vaksin Sinovac Berkurang Setelah 6 Bulan, Diperlukan Dosis ke-3? Ini Penjelasan Dokter

Sebab target pemerintah melakukan suntikan vaksin kepada masyarakat adalah 208 juta dosis. Sehingga belum ada pembicaraan lebih lanjut untuk memberikan dosis ketiga untuk masyarakat.

Saat ini vaksin dosis ketiga atau booster baru diberikan kepada tenaga kesehatan yakni menggunakan merk vaksin Moderna.

"Total vaksin yang sudah diterima 155 juta dosis vaksin jadi, 78 juta sudah distribusi, dan 65 juta dosis sudah disuntikkan," jelasnya.

Baca Juga: Kibarkan Bendera Putih, Ratusan Restoran di Bandung Nyatakan Menyerah dengan Perpanjangan PPKM

Ia mengakui apabila kebutuhan di lapangan tidak sepadan dengan ketersediaan vaksin. Pasalnya vaksin yang dimiliki saat ini baru memenuhi 30 persen dari target keseluruhan.

"Jadi pasti nggak bisa bersamaan untuk semua orang, pasti ada kutota tertentu dan ada tahapan-tahapan," paparnya.***

 

 

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x