Pos Penyekatan di Suramadu Rusuh, Dilempari Petasan oleh Sekelompok Massa

- 22 Juni 2021, 16:52 WIB
Tangkapan layar video kisruh di Posko Penyekatan Suramadu yang beredar di media sosial
Tangkapan layar video kisruh di Posko Penyekatan Suramadu yang beredar di media sosial /Twitter @sehatsurabayaku


PRFMNEWS - Pos penyekatan dan lokasi SWAB Test di pintu keluar Jembatan Suramadu arah Surabaya tiba-tiba dirusuh oleh sekelompok massa pada Selasa pagi pukul 05.00 WIB.

Dalam video yang diunggah akun twitter resmi Dinas Kesehatan Kota Surabaya @sehatsurabayaku, disebutkan bahwa sekelompok massa itu melemparkan beberapa petasan ke arah petugas yang sedang berjaga.

Suara-suara ledakan dari petasan pun menggelegar di sekitar pos penyekatan itu. Sayup-sayup suara teriakan dari beberapa orang pun terdengar.

Baca Juga: Ledakan Kasus Covid-19 di Bangkalan Madura: Awalnya 12 Melonjak Jadi 322 Kasus

"Sekelompok massa tiba-tiba datang ke pos penyekatan dan swab yang berada di pintu keluar Jembatan Suramadu arah Surabaya, pagi tadi, pukul 05.00 WIB. Beberapa oknum massa tersebut membawa petasan yang diarahkan ke petugas," cuit twitter Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Selasa 22 Juni 2021.

Dinkes Kota Surabaya menyebut saat video tersebut diunggah belum diketahui adanya korban jiwa atau luka saat insiden itu, kondisi pun berangsur-angusr kembali kondusif.

Belum diketahui juga apa yang memprovokasi para oknum massa yang rusuh dan melemparkan petasan itu.

Baca Juga: Sebut Kondisi Covid-19 Saat Ini yang Terparah, Prof Beri: Sekarang Benar-benar Gawat!

"Ya Allah Ya Tuhan kami.. Lindungilah kami dalam melaksanakan setiap tugas untuk melayani masyarakat di bidang kesehatan. Dulur.. Kita semua sedulur, saudara, tretan. Tidak ada satupun niat untuk menyengsarakan/menghambat semua," tulisnya.

"Jika kami boleh memilih, kamipun ingin istirahat di malam hari bersama keluarga di rumah, bukan di pinggir jalan seperti ini," sambungnya.

Sebagai petugas kesehatan yang tak lelah bertugas di tengah pandemi, Dinkes Kota Surabaya mengungkapkan bahwa apa yang mereka lakukan adalah demi demi tugas dan tanggung jawab moral kami menjaga dan melindungi semua warga dari penularan virus.

"Tapi semua kami lakukan demi tugas dan tanggung jawab moral kami menjaga dan melindungi semua warga dari bahaya penyakit COVID-19 yang saat ini tengah melanda negeri ini. Semoga semua bisa menahan diri agar bisa kembali pulih seperti sedia kala," jelasnya.

Baca Juga: Rasakan Gejala Covid-19? Segera Hubungi Hotline Penanganan Covid-19 Puskesmas Kota Bandung

Sehari sebelumnya, pada Senin 21 Juni 2021 ratusan massa dari Madura menggeruduk Balai Kota Surabaya untuk berunjuk rasa. Mereka menuntut penghentian penyekatan dan tes di Suramadu karena merasa terdiskriminasi.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi yang menemui langsung ratusan warga Madura itu menuturkan, penyekatan di Jembatan Suramadu bukanlah kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Ia memastikan bahwa pihak Pemkot Surabaya hanya menjalankan apa yang diinstruksikan oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur.

Baca Juga: Ruang Kolaborasi Bandung Hadir untuk Membantu Penanganan Covid-19 di Kota Bandung

Terkait para pendemo juga keberatan kalau di swab setiap hari. Eri menjelaskan bahwa saat ini sudah ada kebijakan tentang Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) bagi pelintas Suramadu dan Pelabuhan Kamal. Apabila warga sudah mengantongi itu dari Bangkalan, maka dia memastikan tidak akan dites lagi di Surabaya.

"Jadi, kalau sudah ada SIKM yang berlakunya 7 hari itu, di Surabaya sudah bebas, kita lepaskan. Nah, kebijakan SIKM ini juga merupakan hasil rapat Forkopimda Jatim," ujarnya.***

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x