Ibu Miliki Peran Penting untuk Kesehatan Anggota Keluargnya Sehingga Dituntut Miliki Pengetahuan Soal Gizi

- 22 April 2021, 10:02 WIB
Ketua Umum Tim Penggerak Pemberdayaaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Tri Tito Karnavian  saat menghadiri acara Bincang Kartini 2021, di Century Park Hotel, Jakarta, Rabu (21/4/2021).  Dalam kesempatan itu dia mengingatkan jika seorang ibu harus miliki pengetahuan soal gizi makanan karena ibu miliki peran penting pada kesehatan anggota keluarga.
Ketua Umum Tim Penggerak Pemberdayaaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Tri Tito Karnavian saat menghadiri acara Bincang Kartini 2021, di Century Park Hotel, Jakarta, Rabu (21/4/2021). Dalam kesempatan itu dia mengingatkan jika seorang ibu harus miliki pengetahuan soal gizi makanan karena ibu miliki peran penting pada kesehatan anggota keluarga. /Puspen Kemendagri

PRFMNEWS - Ketua Umum Tim Penggerak Pemberdayaaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Tri Tito Karnavian menegaskan jika seorang ibu memiliki peran sebagai penentu atau pengarah soal makanan apa yang bakal dikonsumsi oleh anggota keluarga.

Karena perannya itu, seorang ibu harus mempunyai pengetahuan yang baik tentang makanan apa saja yang mesti disajikan. Pasalnya, makanan merupakan sumber utama pembentukan sumber daya manusia berkualitas.

Saat ini, kata Tri banyak masayarakat yang mengolah makanan berdasarkan kebiasaan tanpa mencari tahu lebih dulu cara pengolahannya yang benar.

Baca Juga: Warga Dinilai Bakal Lebih Banyak Simpan THR daripada Digunakan untuk Kegiatan Konsumtif

Oleh karenanya dia mengingatkan agar pengolahan makanan tidak hanya dilihat dari sekadar rasa enak, tetapi juga manfaatnya terhadap tubuh.

"Kebutuhan tubuh seseorang mungkin berbeda dengan orang lain, oleh sebab itu kita harus tahu dulu sebelum kita mengonsumsi sesuatu," ujar Tri saat menghadiri acara Bincang Kartini 2021, di Century Park Hotel, Jakarta, Rabu 21 April 2021 kemarin.

Dia menyebutkan, selain untuk mengobati rasa lapar atau memanjakan lidah, makanan merupakan tabungan bagi tubuh di masa mendatang. Dengan demikian, makanan yang dikonsumsi harus disesuaikan dengan kebutuhan kondisi tubuh.

Baca Juga: Jumlah Anjungan Dukcapil Mandiri di Indonesia Kembali Bertambah

Tri berpesan, jangan sampai asupan yang masuk justru tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Menurutnya, hal ini dapat diketahui dengan memeriksa kondisi tubuh secara rutin.

"Sehingga kalau kolestrol kita tinggi, (maka) menghindari makanan yang mengandung kolestrol, kalau gulanya tinggi kita kurangi," katanya.

Ia juga menyinggung sejumlah syarat dasar yang perlu diperhatikan saat menyiapkan makanan. Beberapa di antaranya menyangkut bahan makanan yang digunakan, cara pengolahannya, cara penyimpanannya baik bahan mentah maupun matang, cara penyajiannya, dan beberapa aspek lainnya.

Baca Juga: Lihat Security Kantor PT Sinohydro Cileunyi Tertidur, Residivis ini Nekat Curi Laptop

Tri juga menjelaskan piramida makanan sehat, contohnya terkait kebutuhan karbohidrat. Menurut Dinas Kesehatan, kata Tri, lebih baik karbohidrat dihasilkan dari sumber makanan yang beragam.

"Kita bervariasi, misalnya (dari) nasi, jagung, kentang, dan lain-lain," katanya.

Selain diskusi, dalam gelaran tersebut dilaksanakan pula kegiatan demo memasak dengan olahan pangan nusantara secara virtual. Salah satunya seperti dilakukan oleh Ketua Tim TP-PKK Jawa Timur Arumi Bachsin yang mengolah Soto Lamongan dan Es Buto Ijo. Selain Arumi, beberapa peserta lainnya yang turut tergabung secara virtual juga ikut menunjukkan olahan panganan khas daerahnya masing-masing. ***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x