Mendagri: Data Desa Presisi Bermanfaat bagi Pembangunan Desa

- 29 Maret 2021, 18:22 WIB
Mendagri Tito Karnavian menandatangani nota kesepahaman antara Kemendagri, Kemensos, dan Forum Rektor Indonesia (FRI)
Mendagri Tito Karnavian menandatangani nota kesepahaman antara Kemendagri, Kemensos, dan Forum Rektor Indonesia (FRI) /dok Kemendagri

Di bidang organisasi, pemerintah telah membentuk Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Setiap tahunnya pemerintah juga telah mengucurkan dana desa.

“Kalau kita melihat keseriusan untuk pengelolaan desa ini, di masa pemerintahan Presiden Jokowi itu, menurut saya sangat luar biasa,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Mensos Tri Rismaharini mengaparesiasi ide untuk membuat data presisi di seluruh desa. Keberadaan data ini akan memudahkan pemerintah dalam menyusun kebijakan. Apalagi persoalan selama ini, saat penyusunan kebijakan seringkali disulitkan dengan pencarian data secara lengkap.

Baca Juga: Persib vs Persita Piala Menpora, Tedy: Ajang Pembuktian Farshad Noor dan Ferdinand Sinaga

Baca Juga: 16 Siswa Positif Covid-19, Sekda Bandung Pastikan Kegiatan SMAT Krida Nusantara Tidak Berizin

Dengan adanya data desa presisi, dapat dilakukan pemantauan tak hanya berdasarkan data numerik, tetapi juga data spasial. Mensos mencontohkan bagaimana kerja data spasial dapat melihat perkembangan kondisi rumah masyarakat. "Bagi kami data ini sangat penting untuk mengevaluasi. Tidak (berdasarkan) katanya siapa, tetapi bahwa secara fisik kami bisa mengetahui dengan pasti," kata Mensos.

Sementara itu, Ketua FRI Arif Satria menjelaskan, data desa presisi merupakan salah satu inovasi yang sudah berkembang di masyarakat dan akan terus ditingkatkan keakuratannya. Tujuannya, agar pengambilan keputusan dalam perencanaan dan proses pembangunan desa berjalan dengan baik.

Baca Juga: Polresta Bandung Beri Pelayanan Khusus Pembuatan SIM Bagi Difabel

“Apapun juga data yang saat ini ada harus terus kita sempurnakan dengan berbagai metodologi yang terus kita sempurnakan,” katanya.

Arif menyebutkan, saat ini data desa presisi sudah dimanfaatkan oleh 16 kabupaten di Indonesia dan bakal terus berkembang di berbagai daerah. Upaya ini akan dilakukan tentunya dengan bekerja sama dengan Kemendagri dan Kemensos.***

Halaman:

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x