Epidemiolog Sayangkan Merosotnya Testing dan Inkonsistensi Kebijakan Covid-19 di Indonesia

- 2 Maret 2021, 16:10 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Dok PRFM.

"Ini menjadi peringatan kita, kita harus berubah, fokus kita betul-betul menangani pandemi dengan memutus rantai yaitu testing tracing masif, pengendalian perilaku masyarakat dalam protokol kesehatan dengan edukasi, keteladanan pemimpin dan tokoh masyarakat, lalu law enforcement, jadi siapa yang melanggar tidak peduli itu siapa harus dikasih sanksi yang jera," tegasnya.

Meski vaksinasi sudah dimulai, tapi ia menyebut hal itu hanya lah sebagai pendamping. Sebab vaksinasi Covid-19 memerlukan waktu panjang dan untuk mencapai herd immunity diperkirakan perlu waktu 3,5 tahun.

Baca Juga: Kasus Aktif Covid-19 di Coblong Tinggi, Camat Akui Belum Berhasil Turunkan Angka Kasus

Padahal suatu negara bisa sukses melawan Covid-19 tanpa vaksin, contohnya adalah Singapura dan Selandia Baru yang disebut terkendali dari Covid-19 tanpa vaksin berkat penerapan protokol kesehatan ketat dan dibarengi testing serta tracing masif.

"Negara lain seperti Singapura, New Zealand, sudah terkendali tanpa ada vaksin, dengan dua tadi, protokol kesehatan 100 persen dipatuhi dan testing tracing masif untuk cari orang yang harus diisolasi," tandasnya.***

Halaman:

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah