PRFMNEWS - Penangkapan Menteri KKP Edhy Prabowo oleh KPK dianggap sarat akan unsur politis terkait Pilpres 2024 nanti.
Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin melihat ada kesamaan pola saat menjelang Pilpres 2014 lalu.
Saat itu di zaman Presiden SBY, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai pendukungnya, tapi di saat yang sama PKS juga rajin mengkritik pemerintahan SBY.
Baca Juga: Polisi Sebut Ada Pihak yang Berpotensi Ditetapkan Tersangka Pada Kasus Kerumunan di Megamendung
Kemudian hal yang mengejutkan itu terjadi, Presiden PKS Luthfi Hasan ditangkap KPK dengan dugaan suap perizinan impor daging sapi.
Hal yang sama terjadi saat ini, Partai Gerindra yang menaungi Edhy Prabowo gemar mengkritik pemerintah lewat Fadli Zon. Meski Presiden Jokowi sudah memberikan dua kursi menteri bagi Gerindra yaitu Prabowo Subianto (Menhan) dan Edhy Prabowo (Menteri KKP).
"Nah ini juga tidak disukai oleh pemerintah, maka dari itu tidak aneh dan tidak heran kalau ada menteri dari Gerindra yang ditangkap KPK, jadi hampir sama polanya," kata Ujang saat on air di Radio 107,5 PRFM News Channel, Kamis 26 November 2020.
Baca Juga: Pengamat Ini Beberkan Kejanggalan Kebijakan Menteri KKP Edhy Prabowo Soal Ekspor Benih Lobster
Diperkuat lagi dengan kasusnya Harun Masiku yang notabene politisi PDIP hingga saat ini tidak ada kejelasan dari KPK. Padahal kasus Harun Masiku jauh lebih dahulu diselidiki dibandingkan Edhy Prabowo.