Penangkapan Edhy Prabowo Sarat Unsur Politis, Pengamat: Pola Sama dengan Pilpres 2014

- 26 November 2020, 13:28 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo saat berjalan menuju mobil tahanan usai menjalani pemeriksaan terkait kasus dugaan korupsi ekspor benih lobster di Gedung KPK, Jakarta, Kamis 26 November 2020 dini hari.
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo saat berjalan menuju mobil tahanan usai menjalani pemeriksaan terkait kasus dugaan korupsi ekspor benih lobster di Gedung KPK, Jakarta, Kamis 26 November 2020 dini hari. /ANTARA/Aditya Pradana Putra

Apabila penegakan hukum masih tebang pilih seperti ini, Ujang menilai kedepannya akan menjadi persoalan bagi pemerintah.

"Kasus Harun Masiku yang di depan mata tidak ada, hilang, atau bahkan dihilangkan, nah ini yang menjadi persoalan, seharusnya yang kena lebih awal adalah Harun Masiku," ucapnya.

Kendati Pilpres masih empat tahun lagi, tapi menurutnya waktu empat tahun tersebut tidak akan terasa. Sehingga dengan ditangkapnya kader Gerindra tersebut menandakan genderang pertarungan dimulai.

Baca Juga: Kiara Sebut Potensi Benih Lobster Juga Perlu Diperhatikan, Bukan Hanya Izin Ekspor

Apalagi awal 2021, ia menilai Presiden Jokowi sudah memahami bahwa calon-calon presiden dari partai politik sudah mulai 'bergerilya'.

"Operasi gelap partai politik ini akan semakin terjadi, semakin banyak. Waktu empat tahun bagi politik itu tidak terlalu lama," ungka Ujang yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Review.

Bahkan hampir dipastikan kritik akan semakin kuat apabila nanti yang menggantikan posisi Menteri KKP bukan dari Partai Gerindra lagi.

"Harusnya KPK mampu mengusut semua jaringan korupsi, apakah ada aliran uangnya ke politisi lain atau memang ke partai politik," pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x