Penanganan Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182, BNPB Kirim Bantuan Logistik dan Alat Swab Test

10 Januari 2021, 17:28 WIB
Dukung penanganan kecelakaan pesawatSriwijaya Air SJ-182, BNPB kirim bantuan logistik dan alat swab test /Dok BNPB.

PRFMNEWS - Penanganan kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 masih terus berlangsung. Dukungan logistik pun terus dikirim oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kepada petugas di lapangan, Sabtu 9 Januari 2021.

Dalam penanganan kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182, BNPB mengirimkan bantuan logistik berupa makanan siap saji, sarung tangan, alat swab test hingga mobil operasional.

Lebih rinci, bantuan logistik yang dikirim BNPB ke lokasi penanganan kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182, yakni makanan siap saji sebanyak 210 paket, makanan tambahan sebanyak 210 paket, sarung tangan panjang 60 pasang, swab antigen 1.000 unit, 2 buah tenda, lampu penerangan, mobil toilet dan mobil tangki air.

Baca Juga: Mobil Xenia Hilang Kendali, Tabrak Tiga Kendaraan di Jalan Mohammad Toha Bandung

Baca Juga: Platform Jualan Tokorame Hadir, Bantu Penjual Produk Lokal Bersaing di Pasar Online

Baca Juga: Konfirmasi Positif Corona di Indonesia Bertambah 9.640 Kasus, Cek Update Data Covid-19 Per Hari Ini

Demikian disampaikan Kepala Sub-Direktorat Distribusi dan Pengendalian, Kedeputian Bidang Logistik dan Peralatan BNPB, Riswandi dalam keterangan resmi yang diterima Redaksi PRFM, Minggu 10 Januari 2021.

"Makanan siap saji, makanan tambahan, tenda, mobil toilet, tangki air, light tower, antigen, sarung tangan panjang. Sementara itu,” ujar Riswandi.

Adapun bentuk dukungan tersebut sebelumnya juga berdasarkan instruksi langsung Kepala BNPB Doni Monardo, usai mendapat laporan kebutuhan tim di lapangan yang diterima dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas).

“Agar didukung segera,” kata Doni Monardo.

Kepala BNPB Doni Monardo dijadwalkan hadir menuju Posko Penanganan Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di JITC Tanjung Priok, usai meninjau lokasi terdampak longsor di Desa Cihanjuang, Sumedang, Jawa Barat, menggunakan helikopter.

Baca Juga: Warga Bandung Ini Hampir Jadi Korban Begal di Flyover Jakarta-Supratman, Ini Kronologisnya

Baca Juga: Ahli Sebut Penggunaan Masker Hingga 95 Persen akan Menurunkan Kasus Covid-19 di Indonesia

Baca Juga: Kepala BNPB Doni Monardo Tiba Lokasi Longsor Cimanggung Sumedang

Sebagaimana informasi sebelumnya bahwa bencana longsor terjadi dan menewaskan sedikitnya 11 warga di Desa Cihanjuang, Sumedang, Jawa Barat, pada Sabtu malam, 9 Januari 2021.

Dalam bencana longsor susulan, Danramil Kecamatan Cimanggung Kapt Inf Setio Pribadi dan Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sumedang turut menjadi korban.

Berdasarkan laporan sementara, intensitas hujan tinggi pada Sabtu 9 Januari 2021, diduga menjadi salah satu faktor penyebab kejadian bencana di beberapa titik wilayah Jawa Barat, seperti di Garut dan kawasan lain di Sumedang.

Dalam menyikapi prakiraan puncak musim hujan pada Januari hingga Februari 2021 yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), BNPB telah mengingatkan BPBD Provinsi untuk melakukan upaya peringatan dini dan kesiapsiagaan, khususnya di BPBD kabupaten dan kota.

BNPB menyurati Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di 34 provinsi untuk terus berkoordinasi dengan BPBD di tingkat kabupaten dan kota. Peringatan dini dan kesiapsiagaan ini didasari data prakiraan potensi banjir dan longsor pada Januari 2021 dari BMKG, yang bekerja sama dengan Kementerian PUPR, BIG dan PVMBG.***

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler