Disperindag Bandung Bantah Harga Bawang Putih Naik karena Virus Corona dan Curigai Adanya Oknum Yang Memanfaatkan Kesempatan

- 10 Februari 2020, 16:31 WIB
BAWANG putih harganya terus melambung
BAWANG putih harganya terus melambung /Dok. PR

BANDUNG, (PRFM) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bandung membantah bahwa kenaikan harga bawang putih di pasar tradisional Kota Bandung diakibatkan oleh Virus Corona. Kepala Disperindag Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan, saat ini impor hortikultura dari Cina tetap berjalan meski sempat ada wacana penghentian sementara dari pemerintah pusat.

"Jadi memang ini perlu diluruskan. Mungkin ada pernyataan dari pemerintah pusat yang mengatakan ada virus corona jadi ada beberapa yang dibatasi impornya dari Cina, termasuk hortikultura seperti buah-buahan dan sayuran. Padahal kenyataannya, khusus produk hortikultura yang kita impor dari Cina itu tidak jadi di-stop. Hanya impor hewan hidup yang jadi di-stop. Jadi produk hortikultura itu masih berjalan," ujarnya saat on air di Radio PRFM, Senin (10/2/2020).

Untuk diketahui, per tanggal 10 Februari 2020 harga bawang putih di pasar tradisional Kota Bandung berada di kisaran harga Rp 56.000 hingga Rp 60.000 per kilo. Jumlah ini berbanding drastis dengan harga bawang putih dua minggu sebelumnya yang masih berada di kisaran harga Rp 30.000 hingga Rp 35.000 per kilo.

Saat ini Disperindag Kota Bandung masih menelurusi penyebab naiknya harga bawang putih di pasar tradisional Kota Bandung. Karena, kata Elly, stok dan harga bawang putih di pasar modern masih terpantau aman.

"Sebetulnya stok aman. Beberapa pasar modern ternyata mereka menjual bawang putih di kisaran Rp 48.0000 per kilo, dan stoknya masih dalam kondisi yang aman. Karena pasokan di pasar modern aman, nanti kami akan lihat apakah pasokan ke pasar tradisional ada hambatan atau kekurangan atau bagaimana," tutur Elly.

Dirinya menjelaskan, sebelumnya belum pernah terjadi kenaikan komoditi kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) yang signifikan seperti fenomena harga bawang putih saat ini. Hal ini membuat pihaknya kebingungan karena ini pertama kalinya ada komoditi kepokmas yang mengalami kenaikan harga hingga mencapai 100 persen hanya dalam waktu satu minggu.

"Dalam sepekan kenaikannya sampai 100 persen. Ini yang memang kami juga kaget. Karena sebelumnya tidak ada kenaikan yang mencapai 100 persen dalam waktu seminggu. Sehingga kami akan koordinasi dengan Bulog Bandung. Kami tanya dulu ke pedagang pasar tradisional, apakah pasokan kurang atau bagaimana. Yang kami khawatirkan stok aman tapi pasokan disimpan," jelasnya

Untuk itu, Elly akan melakukan penelusuran lebih jauh apakah kenaikan harga bawang putih di pasar tradisional diakibatkan oleh kurangnya pasokan atau bukan. Karena, dikhawatirkan kenaikan harga saat ini diakibatkan oleh adanya oknum yang memanfaatkan isu virus corona untuk menaikkan harga dan meraih keuntungan pribadi.

"Dikhawatirkan ada yang menyimpan stok, meski sebetulnya stok Kota Bandung aman. Itu ranahnya nanti Satgas Pangan. Kita bisa laporkan kalau memang ada oknum yang menyetop pasokan ke pasar tradisional padahal stok aman. Ini memang perlu kehati-hatian dan akan kami laporkan ke Satgas Pangan kalau memang ada yang seperti itu," ujar Elly.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x