Catat, Begini Cara Itikaf yang Benar Menurut Ust. Abdul Somad

- 14 April 2023, 19:00 WIB
Ilustrasi. Itikaf di Masjid
Ilustrasi. Itikaf di Masjid ///Pexels/Thirdman

“Masjid terbagi menjadi dua, ada masjid yang ada sholat jumat di dalamnya atau masjid jami. Ada pula masjid yang tidak ada sholat Jumatnya, itu surau, mushola, atau langgar.” Jelasnya.

“Syarat itikaf musti di dalam masjid. Baik itu masjid jami atau masjid biasa. Jadi kalau ada orang yang itikaf di masjid yang tidak ada sholat Jumatnya itu sah atau tidak? Sah,” tambahnya.

Tidak ada masalah terkait masjid yang digunakan untuk menunaikan ibadah itikaf. Semua jenis masjid dapat digunakan untuk berdiam diri mendekatkan diri kepada Allah serta meraih pahala di dalamnya.

“Berapa (hari) batas minimal i'tikaf?” tanya Ustad Abdul Somad pada jamaah.

Baca Juga: 3 Ruas Tol Baru hingga 24 Jalan Alternatif di Jabar Siap Digunakan Dukung Kelancaran Mudik 2023

Dalam perhitungan jumlah minimal hari yang dapat digunakan untuk itikaf Ustadz Abdul Somad menerangkan pendapat yang ada dari dua mazhab yaitu mazhab maliki dan mazhab syafii.

“Menurut mazhab maliki syarat itikaf adalah menyatukan siang dan malam,” ujarnya.

Maksud penyatuan siang dan malam adalah jika seseorang masuk masjid pada jam enam pagi maka dia akan dihitung selesai satu itikaf jika keluar pada jam enam pagi di keesokan harinya. Dengan begini mazhab Hanafi berpendapat jika itikah dihitung jika kita berdiam di masjid selama 24 jam.

“Kalau mazhab Syafii, jika dia berdiam lebih lama dari rukuk maka sudah dihitung beritikaf.”

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x