5 Efek Samping Berbahaya Jika Konsumsi Protein Secara Berlebihan, Tiga Diantaranya Fatal

- 3 Juli 2022, 13:20 WIB
Ilustrasi daging.
Ilustrasi daging. /dok.PRFM



PRFMNEWS - Berikut 5 efek samping berbahaya jika kalian mengonsumsi protein secara berlebihan.

Protein memang memiliki peranan penting dalam menurunkan berat badan serta membentuk otot tubuh menjadi lebih kuat.

Hal itu terjadi karena protein berperan sebagai bahan bakar ketika membakar lemak dan kalori menjadi energi yang nantinya akan digunakan untuk beraktivitas.

Baca Juga: Selain Tinggi Protein Ternyata 9 Jenis Makanan Ini Sebaiknya Dihindari Agar Tidak Merusak Ginjal Kata dr. Ema

Tidak heran jika banyak orang yang menganggap bahwa diet tinggi protein atau konsumsi protein dalam jumlah banyak dapat membantu program diet mereka.

Tetapi tahukah kalian bahwa terlalu banyak mengkonsumsi protein bisa memberikan efek negatif bagi tubuh.

Konsumsi protein secara berlebihan juga dikaitkan dengan peningkatan risiko komplikasi pada orang dengan diabetes tipe-2.

Baca Juga: Pemprov Jabar Luncurkan Edukasi Protein Ayam dan Telur, Wagub Paparkan Manfaatnya

Berikut 6 efek samping berbahaya jika mengkonsumsi protein secara berlebihan, seperti dikutip melalui Antara.

1. Berat Badan Bertambah

Salah satu efek samping ketika mengkonsumsi protein secara berlebihan adalah bertambahnya berat badan.

Walaupun banyak yang mengatakan jika diet tinggi protein akan membantu menurunkan berat badan, tetapi jika seseorang melebihi kebutuhan kalori total, maka itu akan disimpan sebagai cadangan energi yang dapat menyebabkan peningkatan simpanan lemak.

Hal ini dapat menganggu rezim penurunan berat badan dengan kelebihan protein yang disimpan sebagai lemak.

Baca Juga: 7 Snack Enak Bisa Bantu Turunkan Kolesterol Tinggi Tanpa Bikin Berat Badan Naik, Nomor 6 Bisa Nagih

2. Kerusakan Ginjal

Dampak dari kelebihan protein ternyata bisa menyasar sampai ke ginjal. Diketahui bahwa kelebihan protein ternyata bisa membahayakan pasien yang sudah memiliki penyakit ginjal.

Nitrogen berlimpah yang terkandung dalam asam amino yang membentuk protein adalah alasan dibalik penyakit ini.

Ginjal yang sudah rusak harus bekerja lebih keras untuk menghilangkan kelebihan nitrogen dan produk limbah dari metabolisme protein.

Disarankan agar kurangi konsumsi protein yan berlebihan, kalian bisa mengkonsumsi sayur-sayuran, serta memakan-makanan yang bergizi, rajin berolahraga, dan yang paling utama adalah minum air putih.

Baca Juga: 7 Jenis Makanan ini Auto Bikin Diet Gagal, Hindari Jika Tidak Ingin Berat Badan Naik, Kata dr. Saddam Ismail

3. Peningkatan Risiko Kanker

Selain ginjal, salah satu dampak berbahaya lainnya adalah risiko terkena penyakit kanker.

Diet tinggi protein tertentu, terutama yang kelebihan protein berbasis daging merah, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko bermasalah kesehatan, termasuk kanker.

Kanker kolorektal, payudara, dan prostat semua terkait dengan makanan lebih banyak daging merah dan atau daging olahan.

4. Penyakit Jantung

Dampak yang satu ini tentu tidak bisa diremehkan karena dapat mengancam nyawa.

Diet tinggi protein dengan meliputi banyak daging merah dengan lemak jenuh dan produk susu penuh lemak, dapat menyebabkan penyakit jantung.

Baca Juga: Kenali Pola Makan Sehat Rasulullah: Makan Kurma di Pagi Hari, Tidur Sejenak Sebelum Makan Besar

Menurut sebuah penelitian di tahun 2010 lalu, wanita yang banyak mengkonsumsi daging merah dan produk susu tinggi lemak memiliki risiko tinggi terkena penyakit jantung koroner.

5. Kekurangan Kalsium

Sebuah data yang diterbitkan pada tahun 2013 menunjukkan hubungan antara konsumsi protein yang berlebihan dan kesehatan tulang yang buruk. Namun, temuan terbaru menunjukkan efek protein pada kesehatan tulang masih belum terbukti.

Asupan protein yang cukup, terutama dari sumber susu sangat penting untuk mendukung pertumbuhan tulang.

Pilihlah sumber protein yang berkualitas, baik dari putih telur, produk susu rendah lemak seperti buttermilk, dadih, paneer atau keju cottage, kedelai atau tahu, daging tanpa lemak seperti ikan atau potongan ayam tanpa lemak, serta sumber lain seperti kacang polong, lentil, dal, kacang-kacangan dan biji-bijian.

Jika kalian mengalami gangguan organ seperti gangguan hati, gagal ginjal, diabetes, kanker, atau kondisi medis yang memerlukan pemantauan ketat asupan protein, konsultasikan dengan ahli gizi agar jumlah protein dapat dihitung secara akurat.***

Editor: Rizky Perdana

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah