5 Ciri Ibadah yang Pasti Diterima oleh Allah

- 16 Oktober 2021, 14:42 WIB
Ilustrasi ibadah
Ilustrasi ibadah /Pixabay/mohamed_hassan/

PRFMNEWS - Terkadang kita sebagai umat Islam memikirkan tentang ibadah kita yang telah kita kerjakan. Akankah diterima Allah SWT atau tidak?

Perlu nya evaluasi diri dalam hal nya ibadah, karena ibadah mencakup segala sesuatu yang dicintai Allah SWT dan di ridhainya, baik berupa perkataan maupun perbuatan dan baik yang tersembunyi maupun yang tampak.

Maka dari itu berikut adalah 5 ciri-ciri ibadah yang diterima oleh Allah SWT seperti dituturkan Ustadz Adi Hidayat via kanal YouTube Audio Dakwah :

Baca Juga: Ini Line Up Tim Thomas Cup Indonesia VS Denmark di Laga Semifinal

1. Terhindar dari sikap fahsya dan munkar

Manusia yang menandakan bahwa ibdah nya diterima salah satu nya terhindar dari sikap fahsya dan munkar.

Fahsya itu keburukan yang datang dari syahwat seperti pornografi,LGBT,membicarakan orang lain,berkata kotor, menyebar berita hoax dan lain-lain.

Sedangkan munkar itu keburukan yang di ingkari oleh hati, sumber nya dari perut dan akal pikiran seperti mencuri, menipu, korupsi, mencontek dan lain-lain.

Tapi jika sholat benar maka bisa menjaga keburukan itu semua,hal ini di pertegas di suroh Al Ankabut ayat 45.

اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗوَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ

“Bacalah Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Baca Juga: Suara Azan di Indonesia Disorot Media Asing, Kemenag Ungkap Aturan Penggunaan Pengeras Suara Masjid

Dan juga didukung di suroh An Nisa ayat 103

فَاِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلٰوةَ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِكُمْ ۚ فَاِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ ۚ اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا

“Selanjutnya, apabila kamu telah menyelesaikan salat(mu), ingatlah Allah ketika kamu berdiri, pada waktu duduk dan ketika berbaring. Kemudian, apabila kamu telah merasa aman, maka laksanakanlah salat itu (sebagaimana biasa). Sungguh, salat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.”

2. Mengajak kepada kebaikan

Manusia terkadang melakukan kesalahan yang di sengaja maupun tidak sengaja, maka dari itu kita sesama manusia harus memberi tahu akan kesalahannya dan Kembali kepada kebaikan.

Disaat kita membantu orang lain kita akan mendapatkan pahala serupa seperti orang yang mengerjakan tersebut,hal ini di dukung di Hadist Muslim 1893.

“Barangsiapa yang menunjukan kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.”

3. Tidak terlalu mengajar dunia

Jika di dalalm manusia sudah tidak tergoda dengan dunia maka akan lebih senang berbagi,seperti bersedekah, membantu orang-orang, memfasilitasi para penghafal al quran, memperindah masjid dan lain-lain.

Baca Juga: Sampaikan Duka Cita 11 Siswa MTs Ciamis Meninggal, Kemenag: Insya Allah Mereka Syahid

Karena saat ciri ibadah di terima oleh Allah maka sudah tidak akan terlalu tertarik lagi dengan urusan dunia,tapi akan lebih mengejar urusan akhirat.

Hal ini didukung di suroh Al Qasas ayat 77

وَابْتَغِ فِيْمَآ اٰتٰىكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَاَحْسِنْ كَمَآ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِى الْاَرْضِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ

“Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuatbaiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan. “

4. Meningkatnya taqwa

“Meningkatnya taqwa seseorang yang di terima ibadah nya pasti akan menambah dengan sunnah-sunnah nya, seperti sholat rowatib,puasa sunnah senin kamis, ayyamul bidh, sholat tahajud dan lain-lain, yang sesuai di ajarkan Nabi Muhammad SAW.”

Hal ini didukung di suroh An Nisa Ayat 113

وَلَوْلَا فَضْلُ اللّٰهِ عَلَيْكَ وَرَحْمَتُهٗ لَهَمَّتْ طَّاۤىِٕفَةٌ مِّنْهُمْ اَنْ يُّضِلُّوْكَۗ وَمَا يُضِلُّوْنَ اِلَّآ اَنْفُسَهُمْ وَمَا يَضُرُّوْنَكَ مِنْ شَيْءٍ ۗ وَاَنْزَلَ اللّٰهُ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَعَلَّمَكَ مَا لَمْ تَكُنْ تَعْلَمُۗ وَكَانَ فَضْلُ اللّٰهِ عَلَيْكَ عَظِيْمًا

“Dan kalau bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu (Muhammad), tentulah segolongan dari mereka berkeinginan keras untuk menyesatkanmu. Tetapi mereka hanya menyesatkan dirinya sendiri, dan tidak membahayakanmu sedikit pun. Dan (juga karena) Allah telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) dan Hikmah (Sunnah) kepadamu, dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum engkau ketahui. Karunia Allah yang dilimpahkan kepadamu itu sangat besar.”

5. Munculnya sifat baik dalam diri dan suka evaluasi diri

Ciri terakhir tanda ibadah diterima allah adalah muncul nya sifat baik dan suka mengevaluasi diri. Sifat ini biasa di sebut لبر/birr yang artinya kebijakan, kebaikan, keshalihan, keikhlasan.

Baca Juga: Jangan Salah Pilih Air Minum, Ini Saran dari dr. Zaidul Akbar

Hal ini di dukung di suroh Ali Imron ayat 92

لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتّٰى تُنْفِقُوْا مِمَّا تُحِبُّوْنَ ۗوَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ شَيْءٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ

“Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa pun yang kamu infakkan, tentang hal itu sungguh, Allah Maha Mengetahui.”

Dan didukung juga di suroh An Nisa 114

لَا خَيْرَ فِيْ كَثِيْرٍ مِّنْ نَّجْوٰىهُمْ اِلَّا مَنْ اَمَرَ بِصَدَقَةٍ اَوْ مَعْرُوْفٍ اَوْ اِصْلَاحٍۢ بَيْنَ النَّاسِۗ وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ ابْتِغَاۤءَ مَرْضَاتِ اللّٰهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيْهِ اَجْرًا عَظِيْمًا

“Tidak ada kebaikan dari banyak pembicaraan rahasia mereka, kecuali pembicaraan rahasia dari orang yang menyuruh (orang) bersedekah, atau berbuat kebaikan, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Barangsiapa berbuat demikian karena mencari keridaan Allah, maka kelak Kami akan memberinya pahala yang besar".***

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: Audio Dakwah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah