Pentingnya Self Healing dan Self Talk di Tengah Ketidakpastian Kondisi Pandemi, Simak Kata Psikolog Ini

- 27 Juni 2021, 12:09 WIB
Ilustrasi Mental Health
Ilustrasi Mental Health / pixabay.com /Wokandapix

PRFMNEWS - Belum adanya kepastian kapan pandemi Covid-19 berakhir menjadi penyebab masyarakat semakin jenuh dengan kondisi saat ini.

Kondisi psikologis masyarakat juga menjadi 'terombang-ambing' karena situasi yang terus tarik ulur, kadang membaik, kadang memburuk, dan terus berulang seperti itu.

Psikolog sekaligus Ketua Unit Layanan Psikologi UIN SGD Bandung, Nisa Hermawati sangat memahami dan menganggap wajar masyarakat jenuh dengan kondisi pandemi yang penuh dengan ketidakpastian ini. Sebab pandemi menghantam semua lini kehidupan, mulai dari mental, psikologisnya, hingga ke ekonomi.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 dari Sisi Psikologis, Pola Interaksi Anak dan Orang Tua Berubah

"Masyarakat jenuh karena berkaitan masalah psikologis diri yang seharusnya bertemu banyak orang jadi terbatas, itu bisa terbayang betapa besar rasa jenuh itu dirasakan, apalagi sekarang ada yang sebagian lockdown, aktivitas terbatas lagi," kata Nisa saat on air di Radio 107,5 PRFM News Channel, Minggu 27 Juni 2021.

Bagi mereka yang sudah merasa sangat jenuh dan butuh pertolongan psikologis, Nisa menyarankan untuk bertemu dengan para experts, misalnya psikolog.

Akan tetapi bagi yang masih merasa punya masalah psikologis ringan, Nisa menyarankan untuk melakukan Self Healing, Self Talk, atau pun Mindfullness.

Baca Juga: Satu dari Tiga Penyintas Covid-19 di Amerika Serikat Alami Gangguan Mental

Bagaimana caranya?
Baik Self Healing, Self Talk, atau pun Mindfullness dapat dihadirkan apabila kita memiliki mindset yang positif.

Contohnya Self Healing, pada saat kita merasa dalam keadaan terpuruk, tapi masih bisa berpikir positif, membangkitkan motivasi dalam diri kita masing-masing, maka itu menjadi Self Healing.

"Misalnya keadaan terpuruk tapi masih bisa memainkan motivasi di dalam dirinya, mindsetnya bagus, itu bisa jadi self healing 'saya ga boleh terlalu cemas, harus bisa tetap semangat' kemudian memotivasi dirinya," ungkap Nisa.

Baca Juga: Alhamdulillah Bisa Lanjut Sekolah, Semua Siswa yang Daftar Jalur RMP Diterima

Begitu juga dengan Self Talk. Menurut Nisa pada dasarnya kita acap kali melakukan Self Talk atau berbicara kepada diri sendiri tanpa sengaja.

Misalnya saat kita terjadtuh di depan banyak orang, terkadang muncul rasa malu, maka Self Talk yang biasa kita lakukan adalah membunyikan atau membisikan ke dalam diri dan pikiran "Sudah nggak apa-apa, toh kamu nggak akan ketemu lagi orang-orang itu". Self Talk seperti itu lah yang dilakukan yaitu menggaungkan hal positif ke diri sendiri.

"Jadi yang digaungkan ke diri harus positif, kalau negatif ujung-ujungnya overthinking," sambungnya.

Baca Juga: Kemenkes Bayar Rp16,14 Triliun Klaim Pelayanan Covid-19 untuk RS, Paling Banyak RS Swasta

Sedangkan Mindfullness, ia mengartikannya dengan cara membenahi mindset kita. Sebab masalah yang menumpuk di dalam diri kita itu bergantung pada persepsi diri, maka kita harus mencoba membenahi mindset.

Ke depannya agar mental kita tetap sehat dan mampu menghadapi situasi-situasi penuh ketidakpastian seperti pandemi maka coba lah untuk Self Love atau memberi reward terhadap diri sendiri.

"Agar mental tetap sehat coba untuk Self Love memberikan reward terhadap diri agar mental itu tetap terjaga dengan sehat," tutupnya.***

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x