Waspada Penyakit Diabetes, Sangat Penting untuk Melakukan Pencegahan Sejak Dini

3 Juli 2022, 13:46 WIB
Ilustrasi penyakit diabetes - Berikut ini merupakan 5 tips yang bisa diterapkan untuk mencegah terkena penyakit diabetes, termasuk menghindari rokok. /Pixabay/tumisu.

PRFMNEWS - Penyakit diabetes sudah dilaporkan dari berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Penyakit diabetes sudah mematahkan mitos yang menyebutkan penyakit diabetes merupakan penyakitnya orang kaya.

Penyakit diabetes bisa menyerangan siapa saja, bahkan anak-anak.

Dokter Penyakit Dalam pada RSUD Soreang, dr. Henny Koesna, Sp.PD menjelaskan bahwa penyakit diabetes adalah suatu penyakit kronis.

Baca Juga: Hati-hati Penipuan, Niat Berangkat ke Tanah Suci, 46 Jemaah Haji Justru Dipulangkan ke Tanah Air

Dokter Penyakit Dalam pada RSUD Soreang, dr. Henny Koesna, Sp.PD. BUDI SATRIA/PRFMNEWS

Ia menyatakan bahwa penyakit diabetes diderita oleh hampir semua orang di seluruh dunia.

"Makin ke sini, makin banyak orang yang terkena penyakit diabetes," ucapnya saat ditemui di Soreang pada Minggu, 3 Juli 2022.

Adapun, lanjut penjelasan dr. Henny, penyakit diabetes diakibatkan oleh kadar gula yang tinggi dalam darah. Dikarenakan kekurangan insulin atau kekurangan efektivitas dari insulin itu sendiri.

Ia kembali menegaskan, penyakit diabetes bisa menimpa semua orang. Sebab, pernah ada penelitian, lokasi penelitiannya di Tasikmalaya. Ternyata orang-orang yang terkena diabetes adalah warga yang tinggal di pedesaan.

"Jadi terbantahkan kalau penyakit diabetes adalah penyakitnya orang kota atau orang kaya," kata dr. Henny.

Baca Juga: 8 Gejala Infeksi Ginjal yang Harus Kamu Waspadai, No 6 Mirip Gejala Penyakit Malaria Kata dr. Saddam Ismail

dr. Henny mengungkapkan, penyakit diabetes bisa menyerang anak-anak. Hal ini disebabkan fakta bahwa penyakit diabetes juga beririsan dengan faktor keturunan.

"Jika ayah atau ibunya punya riwayat penyakit diabetes akut, maka biasanya turun ke anaknya," ucapnya.

Untuk kasus penyakit diabetes pada anak-anak, penjelasannya adalah pangkreasnya tidak berfungsi untuk memproduksi insulin,

"Jadi tidak ada insulin yang diproduksi. Otomotatis dia terkena penyakit diabetes sejak kecil," ujar dr. Henny.

Baca Juga: 5 Efek Samping Berbahaya Jika Konsumsi Protein Secara Berlebihan, Tiga Diantaranya Sangat Fatal

Senada dengan dr. Henny, dokter spesial dari kedokteran fisik dan rehabilitasi dari Unisba

dr. Susanti, dokter spesialis dari departemen kedokteran fisik dan rehabilitasi Fakultas Kedokteran Unisba, dr. Susanti Dharmika, Sp.KFR memaparkan gejala penyakit diabetes.

Dokter Penyakit Dalam pada RSUD Soreang, dr. Henny Koesna, Sp.PD dan dokter spesialis dari departemen kedokteran fisik dan rehabilitasi Fakultas Kedokteran Unisba, dr. Susanti Dharmika, Sp.KFR. BUDI SATRIA/PRFMNEWS

Beberapa gejala penyakit diabetes di antaranya, seorang merasa lapar terus menerus.

"Tiba-tiba merasa kesemutan dan tubuh terasa lemah adalah gejala penyakit diabetes juga," bebernya.

Harus diketahui bahwa dampak komplikasi dari diabetes itu adalah mengenai banyak organ dalam.

Baca Juga: Atlet China Tak Sengaja Memukul Kepala Rekannya sampai Raketnya Bengkok saat Tanding di Malaysia Open

Salah satu organ yang paling rentan terkena dampak penyakit diabetes adalah komplikasi gangguan medis pada area kaki,

"Paling parah itu bisa terjadi ulkus kulit atau borok. Kalau semakin parah, bahkan kaki harus diamputasi," ungkap dr. Susanti.

Dampak penyakit diabetes sangat besar. Untuk itu harus ada pencegahan. Salah satunya adalah menjalani perawatan kaki diabetes.

"Jadi kalau sudah muncul luka pada kaki, akan didiagnosa agar penanganam yang akan diberikan tepat," kata dr. Susanti.

Baca Juga: Kenali Pola Makan Sehat Rasulullah: Makan Kurma di Pagi Hari, Tidur Sejenak Sebelum Makan Besar

Misalnya muncul bercak merah pada kaki, pasien juga harus waspada karena itu adalah awal gejala akan timbulnya luka atau borok.

"Kalau boroknya sudah parah, sudah mengakibatkan ketebalan kulit berkurang bahkan otot kaki serta tulang juga terdampak, nah ini levelnya sudah sangat berbahaya," jelas dr. Susanti.***

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler