PRFMNEWS - Saat ini Fenomena saling berlomba dalam update hal terkini di akun sosmed pribadi sudah jadi hal yang umum.
Bahkan banyak yang menjadikan hal tersebut mata pencaharian misalnya sebagai influencer.
Namun tidak semua orang sama dalam menanggapi hal tersebut, bagi sebagian orang akan merasa gelisah jika dirinya tidak mengikuti konten ataupun memiliki produk yang sedang viral.
Baca Juga: Zayn Malik Diduga Memukul Yolanda Hadid, Rumor Zayn Malik Putus dengan Gigi Hadid Menguat
Hal tersebut bisa jadi salah satu dari gejala Fear of Missing Out (FOMO), yaitu perasaan cemas terus-menerus saat tahu orang terdekat atau orang lain mengalami hal yang membahagiakan, sedangkan kita tidak terlibat didalamnya.
Saat seseorang FOMO maka akan merasa dikucilkan secara sosial, terisolasi dan cemas karena takut ketinggalan. Misalnya, ketika teman-teman mengunggah makanan yang viral di sosial media, maka akan terasa cemas berlebihan saat belum bisa mengunggah hal yang sama.
Dampak FOMO menurut Dokter Kesehatan Mental Kristen Fuller, diantaranya cenderung lebih depresif, cemas, Neurotik, bermasalah dengan tidur dan ketergantungan media sosial.
Baca Juga: Tebing Bekas Longsor di Kampung Gambung Bandung Belum Dapat Perhatian Pemerintah
Penjelasan Dokter Kesehatan Mental ini Hal diunggah di akun resmi Dinas Pendidikan Jawa Barat (Disdik Jabar) pada 27 Oktober 2021 lalu.
Cara Mengatasi FOMO bisa dimulai dengan mengurangi waktu bermain sosmed. Mulai fokus pada hal baik dan kurangi fokus pada hal yang tidak ada dalam hidup.
Selain itu mencoba menerima diri sendiri dan berhenti untuk membandingkan dengan orang lain juga akan membantu mengatasi FOMO.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Umumkan Kehamilan Georgina Rodriguez
Pola pikir FOMO perlahan berubah menjadi Joy of Missing Out (JOMO).
“JOMO adalah penangkal cerdas untuk mengendalikan FOMO. Sebab, JOMO yaitu hadir dan puas dengan apa yang dimiliki dan dimana kita hidup sekarang,” tutup Fuller.***