Anak Kembali Sekolah Tatap Muka? Lakukan 5 Cara Ini Demi Menekan Risiko Penularan Virus Corona

7 Juni 2021, 20:17 WIB
Ilustrasi sekolah tatap muka di masa pandemi virus corona /Dok Humas Bandung.

PRFMNEWS -  Pemerintah Kota Bandung kini telah memulai simulasi sekolah tatap muka.

Simulasi sekolah tatap muka ini diselenggarakan mulai 7 Juni 2021 hingga 18 Juni 2021.

Para orangtua siswa tentu perlu memerhatikan protokol kesehatan mandiri pada anak. 

Hal itu tetap perlu dilakukan meskipun pihak sekolah telah menyediakan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran tatap muka yang dinilai aman dari risiko penularan virus corona (Covid-19).

Baca Juga: Wander Luiz Sudah Kembali ke Bandung, Langsung Gabung Latihan Bersama Persib

Bagaimana tindakan tepat yang bisa kita lakukan sebagai orangtua dalam menyikapi anak yang kembali bersekolah secara tatap muka di masa pandemi virus corona.

Berikut ini lima cara yang bisa dilakukan orangtua demi menekan risiko penularan virus corona pada anak saat bersekolah secara tatap muka.

Seperti dikutip prfmnews.id dari ANTARA, Dokter Spesialis Anak dari Primaya Hospital Bekasi Timur, dr. Tuty Mariana menyatakan,  hingga saat ini sejumlah klaster muncul di sekolah-sekolah di berbagai negara,

Hal ini terjadi akrena biasanya gejala pada anak lebih sedikit dan gejala sakitnya tidak terlalu parah. Sehingga kasus positif virus corona kadang tak terdeteksi pada nak.

Data studi kesehatan pun menunjukkan tingkat penularan di kalangan remaja lebih tinggi ketimbang pada anak berusia lebih muda.

Baca Juga: Menantang Maut! Pemotor Ini Terobos Perlintasan Padahal Kereta Api Sedang Mendekat dengan Kecepatan Tinggi

Untuk itu, lima cara ini perlu diterapkan agar mencegah anak terpapara virus corona di sekolah.

Ajari praktik kebersihan
Anak juga perlu diajarkan praktik kebersihan meski kebanyakan sering abai. Orangtua bisa mengajari anak mencuci tangan sambil menyanyi dengan durasi sekitar 20 detik.

Jangan lupa Membawa air minum dan peralatan makan sendiri dari rumah. Minum dan makan dari peralatan pribadi bisa menjadi penghalang tertempelnya virus dair orang lain.

Cek kondisi kesehatan
Lakukan pengecekan secara berkala kondisi kesehatan anak dengan mengukur suhu tubuh anak setiap hari.

Akan lebih baik lagi jika ada thermo gun yang lebih cepat menampilkan hasil pengukuran suhu tanpa bersentuhan dengan permukaan kulit. Jika suhu tubuh anak di atas batas, batuk, dan sesak napas sebaiknya minta izin untuk tetap di rumah.

Tidak menyentuh wajah, mata, hidung dan mulut
Droplet yang mengandung virus corona dapat memasuki tubuh manusia lewat tiga bagian yang berongga di wajah, yaitu mata, hidung, dan mulut.

Baca Juga: Uu Beberkan Penjelasan Vaksinasi Tidak Membatalkan Puasa

Orangtua harus terus mengingatkan buah hatinya agar senantiasa mengenakan masker di sekolah.

Ingatkan pula supaya tidak menyentuh wajahnya dengan alasan apa pun. Bila hendak menyentuh wajah, cuci tangan dulu dengan sabun.

Etika batuk dan bersin
WHO telah memperingatkan agar semua orang menerapkan etika batuk dan bersin, yakni tidak melepas masker saat bersin atau batuk karena masker dapat menahan percikan.

Segera buang masker dan ganti dengan yang baru bila sudah basah. Tidak menyentuh wajah saat bersin atau batuk. Gunakan tisu atau lengan baju bagian dalam untuk menutupi hidung dan mulut.

Cuci tangan dengan air bersih dan sabun atau hand sanitizer setelah bersin atau batuk. Orangtua dapat mengajari etika ini dengan memberikan contoh kepada anak. Anak akan lebih mudah mengikuti bila melihat contoh langsung.

Membuang sampah pada tempatnya
Situasi pandemi membuat ajaran buang sampah dengan benar ini kian mendesak untuk diterapkan. Ajari anak cara mengenakan masker yang benar dan ingatkan untuk merusak masker dulu sebelum membuangnya agar tidak digunakan ulang.

 

Memilih transportasi untuk ke sekolah
Sangat tidak disarankan untuk menggunakan transportasi umum bagi siswa untuk pergi dan pulang dari sekolah. Sebaiknya antar dan jemput anak dengan kendaraan pribadi bila memungkinkan.

Jika tidak, sekolah dapat berkoordinasi dengan dinas perhubungan di daerahnya untuk menyediakan sarana transportasi khusus siswa sekolah, tidak bercampur dengan masyarakat umum.***

 

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler