Ternyata Ini Alasan Ridwan Kamil Tidak Menaikkan UMP Jabar

- 2 November 2020, 19:01 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat membuka program pelatihan relawan penanggulangan Covid-19 di SMK 3 Bandung, Senin 19 Oktober 2020. Pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut menyebut alasan tidak menaikkan UMP adalah khawatir terjadi PHK massal.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat membuka program pelatihan relawan penanggulangan Covid-19 di SMK 3 Bandung, Senin 19 Oktober 2020. Pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut menyebut alasan tidak menaikkan UMP adalah khawatir terjadi PHK massal. /Dok Humas Pemprov Jabar.

PRFMNEWS - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil akhirnya menjelaskan alasan terkait upah minimun provinsi (UMP) yang tetap sama dengan tahun 2020. Artinya, UMP Jabar tidak naik untuk tahun 2021.

Menurut Ridwan Kamil, alasan tidak menaikkan UMP Jabar tahun 2021 yakni dikhawatirkan terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.

 

Kekhawatiran tersebut dipastikan bertambah dikarenakan opsi menaikkan UMP Jabar untuk tahun 2021 bukan pilihan terbaik, mengingat kondisi pandemi yang masih terus melanda Indonesia, khususnya wilayah Jabar.

Baca Juga: Jokowi: Percepat Realisasi Belanja Anggaran Kuartal Keempat!

Dari data yang diterima Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 Jabar, sekira 2 ribu perusahaan terdampak pandemi. Terbaru, 500 perusahaan di Jabar telah melakukan PHK karena kehilangan pemasukan akibat pandemi.

Disebutkan Ridwan Kamil, 500 perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang bergerak di sektor industri manufaktur.

"Itulah mengapa UMP Jabar tidak dinaikkan, tetap mengikuti Surat Edaran dari Kementerian Ketenagakerjaan. Jangan bandingkan dengan provinsi lain yang industrinya sedikit. Karena industri di pulau Jawa itu terbanyak ada di Jabar dan Banten," ucapnya dalam sesi jumpa pers di Mapolda Jabar, Senin 2 November 2020.

Baca Juga: Ambisi Rekor Menang 30-0, Presiden UFC Persilakan Khabib Nurmagomedov Jika Ingin Bertarung Kembali

Saat ini, Pemerintah Provinsi Jabar telah menetapkan UMP tahun 2021 yakni sebesar Rp 1.810.351.

Sementara itu, Ridwan Kamil menyebut kondisi pereknomian Jabar terus berangsur membaik. Hal ini ditandai dengan peningkatan ekspor, hingga daya beli masyarakat.

"Sektor yang paling luar biasa perbaikannya yakni di industri angkutan dan komunikasi yang naiknya 47 persen," tambahnya.***Baca Juga: Kecewa UMP 2021 Tidak Dinaikkan, Buruh Jabar Bakal Gelar Demo 5 November

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: Humas Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah