PRFMNEWS – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebut populasi menjadi salah satu sumber dinamika pembangunan sebuah provinsi khususnya di Jabar. Ia menyebut dengan penduduk yang hampir menyentuh 50 juta jiwa menjadi salah satu tantangannya dalam mengembangkan Jabar.
Ia menambahkan, secara ekonomi dalam pemerintahan terdapat ketidakadilan fiskal terhadap Jabar dari pemerintah pusat. Hal ini berpengaruh terhadap pelayanan publik dan penggerakan ekonomi.
"Penduduk kami banyak (hampir 50 juta jiwa) tapi daerah yang mengelolanya sedikit, hanya 27 daerah. Berbeda dengan (misalnya) Jawa Timur dengan jumlah penduduk 40 juta jiwa dikelola oleh 38 daerah. Sementara (selama ini) anggaran berbanding lurus dengan jumlah daerah, bukan jumlah penduduk," kata pria yang akrab disapa Emil dalam siaran pers Rabu 14 Oktober 2020.
Baca Juga: ShopeePay Day Digelar 15 Oktober Hadirkan Solusi Belanja Hemat Sambut Shopee 11.11 Big Sale
Maka, menurut Emil, pemekaran wilayah menjadi salah satu solusi dalam upaya meningkatkan pembangunan daerah di Jabar.
"Jadi ada hal-hal yang sedang kami perjuangkan dari sisi pelayanan publik dan ekonomi secara politik yaitu pemekaran wilayah. Jadi kami berharap Jabar idealnya memiliki lebih dari 40 daerah (kabupaten/kota)," kata Emil.
Emil yang menjadi narasumber web seminar (webinar) Universitas Paramadina "The Implementation of Regional Economy in West Java" memaparkan keunggulan Jabar sebagai rumah bagi para investor sektor manufaktur.
Baca Juga: Bupati Garut Dukung Pembentukan DOB Kabupaten Garut Utara
Ia menjelaskan, alasan Jabar diminati investor antara lain karena infrastruktur Jabar dibanding daerah lainnya dianggap terbaik sebagai pendukung investasi serta SDM yang sangat produktif.