Pascabanjir dan Longsor di Garut, Pemkab Akui Masih Lakukan Kajian

- 14 Oktober 2020, 17:36 WIB
Banjir yang menerjang jalanan.
Banjir yang menerjang jalanan. //Garutkab.go.id

PRFMNEWS - Sedikitnya lima ribu orang warga terdampak banjir bandang dan tanah longsor di tiga kecamatan di Kabupaten Garut, yaitu Kecamatan Pameungpeuk, Cibalong, dan Kecamatan Cikelet. Sebagian penyintas terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor diungsikan ke daerah aman.

Wakil Bupati Garut Helmi Budiman, Selasa 13 Oktober 2020, mengatakan, pihaknya saat ini sudah membangun sejumlah posko pengungsian bagi penyintas terdampak banjir bandang dan longsor. Sementara, pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut kini terus melakukan assesment (kajian) tempat tinggal warga terdampak bencana.

"Jadi warga yang terdampak seluruhnya sudah dievakuasi ke posko pengungsian, dan kami melakukan kajian bagaimana lokasi tempat tinggal warga yang terdampak bencana alam," ujarnya dalam siaran pers, Rabu 14 Oktober 2020.

Baca Juga: Puskesmas Jadi Penentu Pasien Covid-19 di Rumah Sakit atau Hotel Isolasi Mandiri

Helmi menyebutkan, untuk warga Kampung Bendungan, Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, sebanyak 140 Kepala Keluarga (KK) menempati posko pengungsian. "Untuk sementara diungsikan, khawatir terjadi bencana banjir bandang apabila kondisi hujan intensitas tinggi kembali terjadi," ungkap Helmi.

Bagi para pengungsi, Pemerintah Kabupaten Garut sudah menyiapkan logistik secukupnya. Sedangkan fasilitas lainnya saat ini sedang dibangun di antaranya penyediaan air bersih dan tempat Mandi Cuci Kakus (MCK).

"Paling tempat tidur memang masih terbatas, Alhamdulillah sejumlah pihak saat ini sudah turun untuk bantu Pemerintah Daerah," tambahnya.***

Editor: Rifki


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x