Pemprov Jabar Sebut Tingkat Pencemaran Sungai Citarum Menurun

- 29 September 2020, 21:35 WIB
ALAT berat mengeruk tanah di aliran Sungai Citarum pada proses normalisasi aliran Sungai Citarum di Kampung Balero, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Selasa 25 Juni 2019. Berbagai upaya terus dilakukan pemerintah pusat maupun daerah melalui usulan dan perencanaan untuk mewujudkan program Citarum Harum dengan kucuran dana yang tidak sedikit.*/ADE MAMAD /PR
ALAT berat mengeruk tanah di aliran Sungai Citarum pada proses normalisasi aliran Sungai Citarum di Kampung Balero, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Selasa 25 Juni 2019. Berbagai upaya terus dilakukan pemerintah pusat maupun daerah melalui usulan dan perencanaan untuk mewujudkan program Citarum Harum dengan kucuran dana yang tidak sedikit.*/ADE MAMAD /PR /Ade Mamad

Menurut Purwadi, di wilayah Sektor 7 Daerah Alirsan Sungai Citarum tidak ada tumpukan sampah di aliran maupun tepi sungai karena petugas dan warga rutin membersihkannya.

Purwadi mengatakan bahwa saat airnya menyusut permukaan sungai tampak berwarna hitam karena ada sedimen hitam di dasarnya.

Baca Juga: Update 29 September 2020, Kasus Sembuh dari Virus Corona di Indonesia Bertambah 3.567 Orang

"Hitam itu karena dasar sungainya memang hitam, airnya tidak hitam sebenarnya," kata dia.

Ia menambahkan bahwa kualitas air Sungai Citarum sudah jauh lebih baik jika dibandingkan dengan beberapa tahun lalu.

Namun demikian, menurut Prima, pencemaran akibat feses manusia dan hewan di Sungai Citarum masih mengkhawatirkan.

"Yang masih cukup tinggi adalah total bakteri E.coli yang berasal dari limbah hewan ternak dan manusia. Angkanya menurun bila dibandingkan dengan sebelum pada 2020, tapi masih relatif tinggi. Hal ini menunjukkan sanitasi masih harus menjadi perhatian," katanya.***

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x