Banjir Kabupaten Bandung Meluas, Pemerintah Didesak Segera Selesaikan Normalisasi Anak Sungai Citarum

BANDUNG, (PRFM) - Memasuki musim penghujan, permasalahan banjir kerap kali melanda kawasan Kabupaten Bandung. Bencana banjir seolah menjadi masalah klasik yang sulit diantisipasi. Setiap tahun, selalu saja ada wilayah atau pemukiman warga yang berada di daerah resapan air (DAS) yang terkena banjir. Tidak hanya kawasan Bandung selatan, bahkan kali ini dikabarkan genangan banjir makin meluas di kawasan Bandung Timur.

Menanggapinya, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bandung, Yayat Hidayat menyampaikan, bahwa pihaknya bersama dengan pemerintah daerah sudah berusaha semaksimal mungkin dalam penanganan masalah banjir yang menjadi langganan ini.

Namun karena air banjir ini dominan bermuara dari sungai Citarum, oleh karena itu pihaknya mendesak kepada pemerintah pusat melalui BBWS dan provinsi Jawa Barat untuk segera menyelesaikan normalisasi aliran anak sungai Citarum.

"Agar aliran air lebih lancar dan efektif. Terutama yang berada di kawasan Cileunyi. Karena sekarang ini ada daerah-daerah yang asalnya tidak banjir jadi banjir, seperti contohnya Rancaekek, di kampung Sukamanah," ujar Yayat saat on air di 107,5 PRFM News Channel, Sabtu (8/2/2020).

Selain itu, untuk penanganan banjir di kawasan Bandung selatan, Yayat mengungkapkan bahwa Bupati Bandung Dadang M. Naser juga sudah mengusulkan langsung kepada Presiden Joko Widodo agar bisa dibuatkan Kolam retensi yang lebih besar dari Kolam retensi yang ada saat ini di Cieunteung.

"Diusulkan kolam resistensi di wilayah Andir, yang kemarin pengusulannya itu kurang lebih 40 hektar, itu untuk penampungan (air) juga. Artinya untuk menanggulangi daripada dampak banjir," tambahnya.

Kemudian, lanjut Yayat, untuk penanggulangan dampak banjir di Kabupaten Bandung, Pemerintah daerah sudah mendorong dinas-dinas terkait baik BPBD hingga Dinas Sosial untuk membantu masyarakat.

"Bahkan dari DPRD dan eksekutif, kita terus memantau ke wilayah-wilayah yang tergenang banjir, serta membantu evakuasi dan lain sebagainya. Itu yang kami lakukan sampai hari ini," pungkasnya.