Titik Banjir Bandung Raya Bertambah, Walhi Klaim KBU Makin Kritis

- 8 Februari 2020, 07:37 WIB
KONDISI Kawasan Bandung Utara dilihat dari Jalan Bukit Dago Utara, Bandung, Selasa 3 Desember 2019. Alih fungsi lahan untuk proyek pembangunan hunian dan pertanian membuat kawasan yang merupakan daerah tangkapan air tersebut menjadi berkurang.*
KONDISI Kawasan Bandung Utara dilihat dari Jalan Bukit Dago Utara, Bandung, Selasa 3 Desember 2019. Alih fungsi lahan untuk proyek pembangunan hunian dan pertanian membuat kawasan yang merupakan daerah tangkapan air tersebut menjadi berkurang.* /ARMIN ABDUL JABBAR/PR/

BANDUNG, (PRFM) - Aktivis Wahana Lingkungan (Walhi) Jawa Barat, Dwi Retnastuti menilai banjir yang terjadi di Bandung Raya saat ini semakin parah, mengingat titik-titik genangan air semakin bertambah. Dwi mengklaim hal ini terjadi lantaran alih fungsi lahan di Kawasan Bandung Utara (KBU) semakin parah dan sudah masuk masa kritis.

Dwi menyarankan, pemerintah pusat, provinsi serta kabupaten/kota harus segera mengantisipasi hal ini supaya titik banjir tidak bertambah.

"Puncak hujan kan di bulan Februari, ini harus segera diantisipasi, mengenai alih fungsi lahan, tidak boleh ada lagi kedepannya, janganlah memberikan perizinan pembangunan perumahan, hotel dan yang lainnya dengan mudah tanpa memerhatikan kaidah-kaidah lingkungan," ujar Dwi saat on air di 107,5 PRFM News Channel, Jumat (7/2/2020) malam.

Dwi mengaku pihaknya sudah sering memberikan masukan ke pemerintah provinsi bahkan pemerintah pusat mengenai permasalahan ini. Karena itu ia berharap pemerintah semakin tegas, karena masalah perizinan menjadi persoalan yang sangat penting.

"Sebaiknya izin pembangunan dihentikan khususnya di KBU, jangan sampai ada lagi pembangunan tanpa memerhatikan lingkungan," tukas Dwi.

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x