“Di tempat kerja memang teorinya kalau ada jendela harus dibuka, supaya virus tidak berputar-putar di satu tempat,” ucapnya.
Berikutnya, jika ada penularan transmisi lokal, maka pihak pabrik harus menerapkan work from home terhadap karyawan di kawasan terpapar tersebut dan tidak menutup semua aktivitas kerja pabrik.
Baca Juga: Bandara Husein Diusulkan Jadi Domestik, ASITA Jabar Khawatir Wisman Beralih ke Daerah lain
“Hal itu agar produktivitas karyawan yang lain tetap terjaga dalam suasana bekerja,” kata Emil.
Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar pun dalam dua minggu ini akan fokus terhadap penanganan pencegahan penyebaran transmisi virus COVID-19 di kawasan industri di Bekasi dan Karawang.
“Saya harap seluruh elemen Gugus Tugas (Jabar) untuk memaksimalkan bantuan alat kesehatan di kawasan industri, karena penyebaran virus COVID-19 di kawasan industri ini sangatlah serius,” pesan Emil.
Baca Juga: Dinyatakan Terpapar Corona, Camat Coblong Minta Warga Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan
Sementara itu, Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja mengatakan, pencegahan penularan di kawasan industri salah satunya didukung dengan adanya satuan tugas (satgas).
“Kita juga sudah membentuk satgas di masing-masing lingkungan, dengan membuat Mahajaka (Masyarakat Jaga Kampung) mengaktifkan peran masyarakat baik di perkampungan dan di industri pabrik,” kata Eka.
“Dari 23 kecamatan, tujuh kecamatan di Kabupaten Bekasi masih nol kasus COVID-19. Hal tersebut buah upaya tak kenal lelah yang melibatkan RT/RW siaga melalui edukasi 3M,” imbuhnya.