Kasus penipuan dan pembunuhan berantai ini diketahui para korban yang merupakan keluarga tersangka. Karena takut praktik kejahatan itu dibongkar, maka mereka dibunuh.
Dari sinilah, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menyebut kasus pembunuhan di Garut hingga Bekasi ini adalah serial killer yang dikemas supranatural dengan janji membuat menjadi kaya.
"Mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau biasa disebut 'serial killer' dengan motif janji-janji yang dikemas supranatural untuk membuat orang menjadi sukses atau kaya," ucap Fadil, dikutip prfmnews.id dari ANTARA.
Di Cianjur juga ada korban serial killer
“Wowon dan komplotannya melakukan pembunuhan kepada para korban karena mereka dianggap berbahaya setelah mengetahui praktik kejahatan tersebut,” tambahnya.
Ia lanjut memaparkan sembilan korban yang dibunuh tersebut adalah Ai Maemunah (istri Wowon) dan kedua anaknya, RAM (20) serta MR (16). Mereka dibunuh di Bekasi dengan cara diracun zat pestisida ke dalam kopi.
Kemudian di Cianjur, ditemukan 4 korban tewas lain, yakni Wiwin (istri Wowon), Bayu (anaknya), Noneng (mertua Wowon), dan Halimah (istri lain Wowon) yang dibunuh Solihin alias Duloh.
Selanjutnya, terdapat satu korban lagi namun jasadnya masih belum ditemukan.
Terakhir di Garut, ditemukan satu korban yang dibuang ke laut oleh komplotan Wowon dan jasadnya berhasil ditemukan.***