Network
PRFMNEWS - Terkait penganiayaan terhadap nenek-nenek di Tapanuli Selatan oleh beberapa orang siswa membuat Gubernur Jabar Ridwan Kamil buka suara.
Dalam unggahan akun Instagram pribadinya, ia menyebutkan jika alasan para siswa yang menendang nenek-nenek itu hanya iseng maka nihil nilai moral dan etika.
“Perlu dipidana atau dibina saja?,” ujar Kang Emil, seperti yang dikutip prfmnews.id dari Instagram pribadinya pada Senin 21 November 2022.
Baca Juga: Pelajar Tendang Lansia Hingga Terjatuh Viral di Media Sosial, Lokasi Kejadian di Tapanuli Selatan
Menurut Ridwan Kamil hal ini menjadi keprihatinan bersama, menurutnya pintar saja tidak cukup jika tidak dibarengi dengan akhlak atau pribadi berkarakter baik.
“Itulah yang menjadi keprihatinan kita bersama, pintar saja tidak cukup jika tidak dibarengi akhlak atau pribadi berkarakter baik,” tulis Kang Emil.
Lalu Kang Emil pun mengatakan walaupun ilmu berguna tapi budi luhur lebih utama.
Baca Juga: Viral Video Pelajar Tendang Seorang Nenek di Tapanuli Selatan, Pelaku Sudah Ditangkap Polisi
“Knowledge is power but character is more, walaupun ilmu berguna tapi budi luhur lebih utama,” kata Ridwan Kamil.
Pemprov Jabar pun menurut Ridwan Kamil sejak tahun 2019 sudah mengantisipasi ini dengan melahirkan secara sistematis kurikulum pendidikan karakter JABAR MASAGI.
Ridwan Kamil menuturkan program JABAR MASAGI ini melatih pelajar Jabar untuk memiliki nilai sebagai Sehat kuat (PQ), Cerdas pintar(IQ), Berakhlak dan berbudi luhur (EQ), dan Rajin ibadah (SQ).
Baca Juga: Ridwan Kamil Soal Kasus Bullying Siswa SMP di Bandung: Sudah Ditangani Wali Kota
Mantan Wali Kota Bandung itu pun berharap JABAR MASAGI suatu hari nanti dapat memanen generasi yang memiliki karakter baik lahir batin untuk membersamai perjalanan bangsa ini menuju Indonesia emas 2045.
“Semoga JABAR MASAGI suatu hari memanen generasi yang punya karakter baik lahir batin untuk membersamai perjalanan bangsa ini menuju Indonesia emas 2045,” tutur Ridwan Kamil.***
