Keberhasilan PSBB di Bodebek Harus Dibarengi Kedisiplinan Warga

- 15 April 2020, 06:18 WIB
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Provinsi Jawa Barat Berli Hamdani Gelung Sakti.* HUMAS JABAR
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Provinsi Jawa Barat Berli Hamdani Gelung Sakti.* HUMAS JABAR /

Pemda Provinsi Jabar menyerahkan sepenuhnya teknis pelaksanaan RDT masif kepada pemda di kawasan Bodebek apakah tetap akan menggunakan sistem drive through atau dilakukan di puskesmas. Namun yang pasti, target sasaran tidak berubah yakni keluarga, orang dalam pemantauan (ODP), tenaga medis, serta kalangan yang profesinya rawan.

“Di beberapa kota kabupaten masih dipakai metode drive through ini. Jadi diserahkan ke daerah, termasuk yang dilimpahkan ke puskesmas. Karena terkait SDM setempat, “ kata Berli.

Baca Juga: Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana Dinyatakan Sembuh dari Corona

Sejauh ini Pemda Provinsi Jabar telah mendistribusikan sekitar 70 ribu alat rapid test ke 27 kabupaten/kota dan sekitar 1.000 sampel telah dipastikan melalui tes polymerase chain reaction (PCR) positif COVID-19.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil menargetkan 300 ribu tes rapid dilakukan di Jabar, atau 30 persen dari target RDT masif nasional yang mencapai 1 juta sampel. Berli menjamin Pemda Prov Jabar tidak akan kekurangan alat RDT karena banyak menerima sumbangan dari komunitas, BUMN, dan swasta.

“Kita masih punya stok, karena masih ada bantuan seperti dari Buddha Tsu Chi sekitar 50.000 dan dari sumber lain,” sebut Berli.

Baca Juga: Walaupun Hasil Rapid Test Negatif, Dokter: Tetap Harus Physical Distancing  

Pemda Provinsi Jabar menargetkan RDT masif dapat selesai Mei 2020. “Selesainya secepatnya. Mudah-mudahan sebelum Mei 2020 kita sudah bisa menyelesaikan kegiatan rapid tes ini,” kata Berli.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: Humas Pemprov Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah