Pantau Langsung Banjir di Subang, Emil Batalkan Kunjungan ke Dua Negara

- 26 Februari 2020, 21:20 WIB
 GUBERNUR Jabar Ridwan Kamil melakukan videoconference dari Australia ke Sekretaris Daerah Jabar Setiawan Wangsaatmaja di Jabar Command Center, Kota Bandung, Rabu (26/2/20) pukul 17:00 WIB atau 21:00 waktu setempat terkait penanganan banjir.*
GUBERNUR Jabar Ridwan Kamil melakukan videoconference dari Australia ke Sekretaris Daerah Jabar Setiawan Wangsaatmaja di Jabar Command Center, Kota Bandung, Rabu (26/2/20) pukul 17:00 WIB atau 21:00 waktu setempat terkait penanganan banjir.* /HUMAS JABAR

BANDUNG, (PRFM) - Untuk memantau langsung dampak banjir di Kabupaten Subang, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil membatalkan kunjungan kerja ke dua negara.

Hal itu disampaikan Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil-- saat melakukan videoconference dari Australia ke Sekretaris Daerah Jabar Setiawan Wangsaatmaja di Jabar Command Center, Kota Bandung, Rabu (26/2/2020) pukul 17:00 WIB atau 21:00 waktu setempat.

"Saya sebagai gubernur memutuskan akan pulang (ke Indonesia). (Kunjungan) dua negara saya batalkan, ada 6 sampai 7 agenda dibatalkan," ucap Emil disaksikan wartawan serta perangkat daerah yang hadir.

Baca Juga: Dari 50 Juta Jiwa Penduduk Jabar, Baru 465 Ribu Warga yang Input Datanya dalam Sensus

"Saya paham secara psikologis kehadiran pemimpin dibutuhkan. Saya sangat berempati sehingga membatalkan kunjungan ke dua negara yang sudah direncanakan sejak tahun lalu," tambahnya.

Berdasarkan penuturan Emil, dirinya akan terbang dari Australia Kamis (27/2/2020) pukul 01:00 waktu setempat. Setelah pesawat transit di Singapura, Emil dijadwalkan akan tiba di Bandara Internasional Husein Sastranegara Bandung pukul 09:00 WIB.

"Nanti gubernur (saya) langsung ke Subang," tegasnya.

Baca Juga: Sungai Cipunegara Meluap, 8 Kecamatan di Subang Terendam Banjir

Selain itu, Emil juga menyoroti peran masing-masing perangkat daerah dalam memberikan tanggapan kebencanaan. Peran gubernur di Jabar, tuturnya, tidak secara langsung mengambil keputusan di tingkat kabupaten/kota karena otoritas ada di bupati/wali kota yang dipilih langsung oleh rakyat.

"Jadi yang diharapkan, pertama BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jabar harus lebih responsif dan melaporkan ke publik reponsivitasnya," kata Emil.

"Kedua, pembangunan Jabar berbeda dengan Jakarta. (Di Jabar) ada hierarki bupati/wali kota, jadi yang bertanggung jawab adalah kepala daerahnya," ujarnya.

Baca Juga: Terbongkarnya Dua Kasus Narkoba di Bandung Jadi Tantangan Besar Orangtua

Terlepas dari otonomi daerah yang diatur oleh Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar melalui BPBD, Dinas Sosial, dan Dinas Kesehatan, tetap cepat dan tanggap memberikan bantuan logistik mulai dari tenda, kasur, mie instan, hingga obat-obatan setelah berkoordinasi dengan pemda kabupaten/kota serta BPBD setempat.

"Jadi sebenarnya kami (Pemprov Jabar) sudah melakukan semuanya sesuai prosedur dalam pengambilan keputusan. Saya amati per hari ini, seringkali Gubernur Jabar itu disamakan teknisnya seperti wali kota/bupati, padahal tupoksi (penanggulangan bencana) ada di level kota/kabupaten," tutur Emil.

"Mudah-mudahan hal ini bisa lebih baik di waktu mendatang, sehingga saya tidak perlu melakukan pembatalan-pembatalan (kunjungan kerja). Ini 'kan juga preseden kurang positif kepada negara-negara yang sudah menyiapkan dan mengagendakan proses yang cukup panjang," katanya.

Baca Juga: Sejumlah Perjalanan Kereta Api Daop 2 Bandung Terganggu Akibat Banjir Jakarta

Sementara itu dari laporan BPBD Jabar per Rabu (26/2) pukul 13:30 WIB, terdapat delapan titik banjir di Kabupaten Subang yakni Kecamatan Pamanukan, Pusakanagara, Pusakajaya, Compreng, Ciasem, Binong, Purwadadi, dan Pagaden. Di Kabupaten Bekasi, banjir menggenangi 17 kecamatan di antaranya Tambun Utara, Cikarang Utama, dan Cibitung.

Adapun 12 kecamatan di Kota Bekasi digenangi banjir, antara lain Jati Asih, Bekasi Barat, dan Pondok Gede. Selain itu, banjir juga menggenangi 24 kecamatan di Kabupaten Karawang antara lain Rengasdengklok dan Telukjambe Barat. Sementara di Kabupaten Indramayu, banjir tercatat di empat kecamatan yaitu Anjatan, Sindang, Suka, dan Bongas.

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: Humas Jawa Barat


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x