Network
BANDUNG, (PRFM) - Ketua Forum Orang Tua Siswa (Fortusis) Kota Bandung, Dwi Subawanto menyampaikan keprihatinannya dengan terbongkarnya dua kasus narkoba di kota Bandung. Menurutnya, hal ini menjadi tantangan besar bagi orangtua dan aparat kepolisian.
Dwi mengatakan, orangtua harus meningkatkan kewaspadaan lantaran target utama peredaran narkoba adalah sekolah. Sekolah kata dia menjadi pintu masuk berbagai jenis narkotika yang menjangkau kalangan anak-anak.
"Berbagai jenis macam narkoba salah satu pintu masuknya adalah sekolah," kata Dwi saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Rabu (26/2/2020).
Baca Juga: Sejumlah Perjalanan Kereta Api Daop 2 Bandung Terganggu Akibat Banjir Jakarta
Di sekolah kata dia, sudah beredar narkoba dengan jenis permen. Narkoba tersebut beredar dari mulai lingkungan SD, SMP sampai SMA. Selain berbentuk permen, narkoba lainnya berjenis pil, rokok, dan ganja.
"Orangtua harus mulai rewel dalam rangka mendidik anak, kasih tahu mana yang boleh dan tidak boleh," kata dia.
Selain itu, orangtua juga kata dia harus lebih sensitif melihat perubahan prilaku anak. Orangtua harus tahu perubahan prilaku anak bilamana si anak mengkonsumsi narkoba.
"Ketika anak mengkonsumsi narkoba, prilakunya akan berbeda," tambahnya.
Baca Juga: Virus Corona, Pemerintah Akan Evakuasi WNI di Kapal Pesiar Diamond
Tidak hanya peran orangtua yang harus ditingkatkan, ia juga meminta sekolah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap peredaran narkoba. Sekolah juga mempunyai tanggungjawab yang besar terhadap masa depan anak.
"Di sekolah, guru dan stakeholder lainnya harus mulai berperan, misal kegiatan ekstrakurikuler diaktifkan, sehingga jadi tahu bilamana ada perubahan prilaku anak atau siswa," lanjutnya.
Baca Juga: Satgas Anti Mafia Bola Ungkap Kasus Pengaturan Skor Klub Liga 3
Sebelumnya, dua kasus narkoba di Kota Bandung terungkap. Badan Narkotika Nasional (BNN) membongkar pabrik pembuatan narkoba di empat rumah di Jalan Cingised, Komplek Pemda, Kelurahan Cisaranten Endah, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung, Minggu (23/2/2020).
Tiga hari setelahnya, Rabu (26/2/2020) Satnarkoba Polrestabes Bandung mengamankan tiga orang tersangka dari sebuah kost-kostan di Cikutra yang diduga digunakan sebagai rumah produksi tembakau gorila.
