Network
PRFMNEWS – Gelombang pengembalian uang atau refund tiket perjalanan darat dengan bus membuat pengusaha otobus menjerit. Tercatat, penumpang yang dijadwalkan berangkat pada tanggal 25 April sampai 5 Mei memilih untuk membatalkan perjalanannya.
Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) yang juga Ketua DPP Organisasi Angkutan Darat (Organda) Bidang Angkutan Penumpang Kurnia Lesani Adnan menyampaikan peristiwa tersebut akibat kebingunan dan mispersepsi di masyarakat.
Ditambah lagi pemerintah daerah yang dinilai tak membaca keseluruhan detail Addendum SE Satgas Covid-19 No 13 tahun 2021 tentang Larangan Mudik.
Baca Juga: BESOK, Polres Garut Aktifkan 12 Titik Cek Poin Mulai Perbatasan Hingga Jalur Arteri
Dalam aturan itu, dikatakan Kurnia larangan mudik hanya berlaku tanggal 6-17 Mei 2021 saja. Sementara tanggal 22 April hingga 5 Mei hanya ada penyekatan dan masih diizinkan untuk melakukan perjalanan.
“Imbasnya banyak calon penumpang yang ingin nge-refund yang dari tanggal 25 April sampai 5 Mei ingin membatalkan perjalanan. Masyarakat ini mengurungkan bepergian atau mudik lebih awal atau apapun itu atau mencari alternatif lain, kalau menurut kami pasti alternatif lain karena yang sudah-sudah seperti itu,” kata dia saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Minggu 25 April 2021.
Kendati demikian, ia pun mengaku menganjurkan penumpang untuk mengikuti tes bebas Covid-19.
Baca Juga: Peningkatan Jumlah Penumpang di Bandara Husein Sastranegara Diprediksi Terjadi Mulai 30 April
“Untuk kita angkutan darat, itu kan ada poin akan dilakukan pemeriksaan secara acak dengan menggunakan antigen, atau GeNose, itu tidak ada pelarangan. Kalau kita baca sampai akhir itu tidak ada pelarangan,” tambahnya.
