'Pedals for Trees', Gerakan Pesepeda Bandung Melestarikan Lingkungan

- 21 Maret 2021, 13:42 WIB
Perwakilan pesepeda Bandung, Syaiful Rochman saat menanam pohon di Kawasan Bandung Utara, Minggu 21 Maret 2021
Perwakilan pesepeda Bandung, Syaiful Rochman saat menanam pohon di Kawasan Bandung Utara, Minggu 21 Maret 2021 /Rizky Perdana/PRFMNEWS



PRFMNEWS - Gerakan menanam pohon adalah salah satu program Pemprov Jabar untuk menangani lahan kritis yang luasnya mencapai 700 ribu hektare se-Jabar.

Hingga saat ini tercatat 34,5 juta bibit pohon sudah ditanam, dari target 50 juta bibit pada akhir Desember 2021 mendatang.

Untuk menyukseskan gerakan ini, pemerintah mengajak masyarakat aktif melestarikan lingkungan dengan menanam dan memelihara pohon.

Untuk itu, sejumlah komunitas pesepeda di Bandung berinisiatif menggelar acara "Pedals for Trees", yakni kegiatan bersepeda sambil menanam pohon, pada Minggu 21 Maret 2021.

Diikuti 22 pesepeda, titik start gowes dimulai dari Rumah Sepeda Indonesia, Jalan Sumbawa, Kota Bandung lalu menuju lokasi penanaman di Taman Kehati RW 04, Kampung Cigagak, Kelurahan Palasari, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung.

Baca Juga: Bertolak ke Bandung, Persebaya Surabaya Bawa 25 Pemain Arungi Piala Menpora

Baca Juga: 24 Maret Nanti, Dispora Kota Bandung Ajak Guru PPKN Beri Materi Film Soal Bandung Lautan Api

Penanggungjawab Kegiatan, Syaiful Rochman mengatakan, sebanyak 125 bibit pohon ditanam hari ini.

Jenisnya berbeda-beda, tapi disesuaikan dengan kondisi alam di Kawasan Bandung Utara (KBU) ini.

Dengan menanam pohon, pihaknya ingin memberikan kontribusi melestarikan lingkungan hidup khususnya lahan kritis di Kota Bandung. Namun tetap dengan semangat bersepeda.

"Kita sadari lahan kritis di Kota Bandung banyak sekali, jadi ini hanya upaya kecil saja dari kami teman teman pesepeda untuk berkontribusi aksi kelestarian lingkungan hidup," ujar Syaiful.

Kegiatan ini rencananya akan dijadikan agenda rutin setiap bulan oleh komunitas pesepeda di Bandung. Kedepannya ia mencoba melakukan penanaman di wilayah perkotaan Bandung.

Pihaknya juga memastikan pohon yang sudah ditanam akan dipelihara, tidak ditinggal begitu saja. Sebab ia sudah bekerjasama dengan koperasi setempat dengan menitipkan biaya perawatan untuk pohon tersebut.

"Kita juga menitipkan biaya perawatan, kita titipkan kepada koperasi yang mengelola kelompok tani di sini, jadi perawatan sudah dihandle. Dan kita juga diundang untuk memantau satu hingga dua bulan sekali," tuturnya.

Baca Juga: Unik! Cimahi Bakal Pasang CCTV yang Keluarkan Suara Adzan Biar Warga Ingat Salat

Baca Juga: BMKG: Bandung Raya Masuk Musim Kemarau Mulai Bulan Juni Nanti

Kepala Dinas Kehutanan Jawa Barat, Epi Kustiawan mengungkapkan, di Jawa Barat ada kurang lebih 700 ribu hektare lahan kritis dan 19 ribu di antaranya berada di Kawasan Bandung Utara.

Dengan target 50 juta penanaman pohon, sebenarnya hanya mampu melestarikan 125 ribu hektare lahan kritis.

Namun setidaknya hal ini bisa digalakkan kembali bersama masyarakat pada tahun-tahun berikutnya.

Pemprov berkomitmen melestarikan lingkungan melalui penanaman pohon dengan misi menjadikan Jawa Barat Green Province.

"Pak Gubernur ingin bahwa lahan kritis jadi tanggung jawab bersama, kalau hanya dilaksanakan oleh pemerintah baik dari APBN dan APBD itu tidak akan selesai karena biayanya besar. Kalau ada kontribusi dari masyarakat selain menanam juga memelihara, Insyallah (tercapai)," ungkap Epi.

KBU masuk dalam salah satu kawasan lahan kritis, terlebih lagi wilayah ini masuk dalam Sub DAS Cikapundung yang terhubung dengan Sungai Citarum.

Kepala Dinas Kehutanan Jabar, Epi Kustiawan saat menanam pohon di Kawasan Bandung Utara, Minggu 21 Maret 201
Kepala Dinas Kehutanan Jabar, Epi Kustiawan saat menanam pohon di Kawasan Bandung Utara, Minggu 21 Maret 201 Rizky Perdana/PRFMNEWS

Baca Juga: Vaksinasi Lambat, P2G Akui Pesimis 5 Juta Guru Selesai Divaksin Juni Mendatang

Baca Juga: Maskot Persib Bandung Resmi Ungkap Rekrutan Asing Anyar Maung Bandung

DAS Citarum masih jadi prioritas Pemprov terkait penanganan lahan kritis.

Tercatat sepanjang aliran Sungai Citarum dari Situ Cisanti Kabupaten Bandung hingga Muara Gembong di Bekasi ada 200 ribu lahan kritis yang perlu penanganan serius.

Upaya ini penting karena masuk dalam program revitalisasi Citarum Harum yang sudah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada 2018.

"Yang kritisnya 200 ribu hektare di 13 kabupaten dan kota. Hulu DAS sendiri ada 77 ribu hektare lahan kritis, itu yang kita fokuskan," jelasnya.

Epi juga mengingatkan masyarakat agar tidak hanya menanam, tapi juga memelihara pohon yang ditanam.

Oleh karena itu pihaknya punya sistem aplikasi "Simantri Bibit", melalui aplikasi ini, pohon yang ditanam akan terdata yakni siapa menanam, di mana lokasinya, dan jenis tanamannya.

Jika masyarakat itu ternyata tidak memelihara pohon yang mereka tanam maka sistem bisa mendeteksi kemudian ada pihak yang akan memperingatkan si penanam pohon itu.

"Jadi sudah terdata by sistem di Simantri Bibit. Dengan para penyuluh, minimal dia diberitahu diperingatkan bahwa lingkungan yang sehat itu untuk semua," pungkasnya.***

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x