Penanganan Tanggul Jebol di Bekasi Ditargetkan Selesai dalam Tiga Hari

- 24 Februari 2021, 20:10 WIB
Presiden Jokowi meninjau perbaikan tanggul Sungai Citarum di Kecamatan Pebayuran, Bekasi, Jawa Barat, Rabu 24 Februari 2021
Presiden Jokowi meninjau perbaikan tanggul Sungai Citarum di Kecamatan Pebayuran, Bekasi, Jawa Barat, Rabu 24 Februari 2021 /Dok Setkab.

PRFMNEWS – Penanganan tanggul jebol di Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat ditargetkan selesai dalam tiga hari pelaksanaan.

Semula penanganan pascabocornya tanggul jebol yang menyebabkan pemukiman di kecamatan tersebut terendam banjir itu ditargetkan selesai dalam seminggu penanganan.

Menurut Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Barat Dani Ramdan, melihat kondisi cuaca di lokasi kejadian yang sudah mereda, Presiden Joko Widodo yang datang ke lokasi kejadian Rabu 24 Februari 2021 hari ini menginstruksikan jajarannya untuk mempercepat penanganan.

Baca Juga: Tahura Djuanda Sudah Buka Lagi, Pengunjung Wajib Reservasi Online

Baca Juga: WNA dan WNI yang Datang ke Indonesia Harus Karantina Mandiri Lima Hari

 

“Kebetulan juga mendapat kunjungan dari presiden, jika pada awalnya satu minggu bisa selesai, tapi dengan dorongan presiden ditargetkan ke pak Menteri PU tiga hari harus selesai,” kata Dani saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Rabu 24 Februari 2021.

Kendati demikian, pada penanganan tanggul jebol itu hingga beberapa waktu ke depan ditangani secara darurat. Artinya, lanjut Dani, penanganan tanggul jebol masih menggunakan kantung pasir dan berlapis.

“Mudah-mudahan dua hari ke depan ini selesai walapun sifatnya penanganan darurat itu tanggul yang jebol tersebut ditutup semacam kantung pasir besar dan lapis untuk menutupi tanggul jebol tersebut sepanjang 50 meter,” ungkapnya.

Baca Juga: Timnas Indonesia Gelar Uji Coba dengan Dua Tim Liga 1 Maret Mendatang

Baca Juga: Kunjungi Menpora, Raffi Ahmad Bakal Gelar Kampanye Sebelum Turnamen Piala Menpora 2021

Sebelumnya, tanggul Sungai Citarum yang jebol itu mengakibatkan banjir yang juga berdampak pada 4.867 KK dengan jumlah pengungsi mencapai 9.438 jiwa. Para pengungsi tersebut kini berada di 17 titik pengungsian yang tersebar di sembilan desa yang terdampak, yakni Desa Karangsegar, Desa Sumberurip, Desa Karangharja, Desa Sumbereja, Desa Karangpatri, Desa Bantarsari, Desa Karanghaur, Desa Sumbersari, dan Desa Bantarjaya.

Banjir juga telah mengakibatkan kerusakan sejumlah infrastruktur, termasuk rumah-rumah penduduk.***

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x