Komitmen Tanggulangi Stunting di Jabar, Wagub Uu : Sudah Jadi Kewajiban Kita

25 Januari 2022, 16:01 WIB
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum /HUMAS JABAR

PRFMNEWS - Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berkomitmen menurunkan angka stunting di Jawa Barat lewat pemenuhan gizi anak.

Dalam upaya menurunkan stunting di Jawa Barat, sudah 14 Kabupaten atau Kota membuat Surat Keputusan strategi perilaku kesehatan dan sebagainya. Sehingga diperlukan seluruh aspek untuk menurunkan stunting di Jawa Barat.

Dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional tahun 2022, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggelar acara Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Barat.

Baca Juga: Mendagri Tito Karnavian Minta PKK Bergerak Cegah Stunting dan Kendalikan Pandemi Covid-19

Acara tersebut diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Jawa Barat dan dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.

Gejala Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang ditandai dengan tubuh pendek. Penderita stunting umumnya rentan terhadap penyakit, memiliki tingkat kecerdasan di bawah normal serta produktivitas rendah.

Maka dari itu untuk menurunkan gejala stunting di Jawa Barat, seluruh aspek masyarakat wajib membantu dalam meningkatkan derajat kesehatan salah satunya stunting.

Baca Juga: Gubernur Jabar: Selain Cegah Stunting, Pendamping Posyandu Berperan Penting Cetak SDM Unggul di Masa Depan

"Itu sudah menjadi kewajiban kita dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat termasuk didalamnya stunting," ujar Uu, Selasa 25 Januari 2022.

Acara tersebut diselenggarakan di Aula Barat Gedung Sate sekaligus memberikan penghargaan kepada daerah yang sudah bagus penanganan stuntingnya.

"Provinsi itu adalah hanya sebagai koordinator saja yang bergerak secara action adalah para bupati atau walikota, maka atas nama Pemprov Jawa Barat mengucapkan terimakasih bentuknya dipasihan artos, dipasihan piala, dipasihan piagam penghargaan," tambahnya.

Di tahun 2021, tingkat gejala stunting masih tinggi dan diharapkan tahun 2023 sudah semakin turun.

"Tahun ini masih 24,5%, tahun depan seharusnya sudah 19,2% dan tahun 2024 prevalensinya menjadi 14%," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Nina Susana Dewi.***

Editor: Rizky Perdana

Tags

Terkini

Terpopuler