Kisah Mistis Jembatan Cirahong yang Kini Tidak Boleh Dilintasi oleh Pengendara Mobil

29 Agustus 2021, 21:40 WIB
Jembatan Cirahong menyimpan kisah mistis /Dok Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Jawa Barat / alampriangan

PRFMNEWS - Sejak dibangun pada 1893 silam, Jembatan Cirahong yang berlokasi di perbatasan Tasikmalaya dan Ciamis, Jawa Barat, lekat dengan cerita mistis.

Seperti dilansir prfmnews.id dari dokumentasi Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Jawa Barat tentang Jembatan Cirahong, kisah mistis menjadi cerita tersendiri.

Jembatan Cirahong sudah sejak lama terkenal dengan cerita-cerita seram berbau mistis dan misteri.

Mulai 1 September 2021, Jembatan Cirahong tidak boleh lagi dilintasi oleh pengendara mobil.

Keputusan ini diambil PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) mengingat usia Jembatan Cirahong sudah lebih dari 100 tahun.

Konon katanya, sering terjadi hal di luar nalar di Jembatan Cirahong. Apalagi bagi mereka yang melintasinya di malam hari.

Baca Juga: Mulai Hari Ini, PRMN Ganti Kata Koruptor jadi Maling, Rampok, Garong Uang Rakyat

Jembatan Cirahong disebut-sebut sebagai tempat pembuangan mayat atau tempat percobaan bunuh diri.

Beredar pula cerita penampakan bayangan mobil yang sebenarnya tak pernah lewat, hingga suara tangisan di malam hari.

Oleh karenan itu, Jembatan Cirahong beberapa kali pernah dijadikan lokasi syuting acara-acara bertema horor, misteri dan uji nyali di sejumlah stasiun televisi swasta nasional maupun di kanal YouTube.

Jembatan Cirahong menyimpan kisah mistis sejak awal pembangunannya.

Baca Juga: 5 Kelurahan di Kota Bandung dengan Kasus Covid-19 Paling Sedikit: Tiga Kelurahan Cuma Ada Satu Kasus

Alkisah, penunggu Sungai Citanduy meminta tumbal sepasang pengantin baru sebagai syarat lancarnya pembangunan Jembatan Cirahong.

Perwakilan perusahaan Staatspoorwegen (Perusahaan yang membangun Jembatan Cirahong) kemudian mendatangi salah seorang sesepuh desa bernama Sukasna.

Sukasna mengatakan, pembangunan jembatan tidak akan berjalan lancar lantaran terkendala hal-hal mistis.

Proses pembangunan Jembatan Cirahong di masa Kolonial Belanda Dok Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Jawa Barat / alampriangan

Pemerintah Hindia Belanda tak langsung percaya dan hanya menganggap omongan Sukasna sebagai bualan belaka.

Namun saat pembangunan Jembatan Cirahong mulai dilaksanakan, banyak terjadi gangguan yang tak bisa dicerna nalar.

Sungai Citanduy tiba-tiba diterjang banjir. Kondisi ini menyulitkan proses pemasangan pondasi Jembatan Cirahong.

Belanda kembali menghubungi Sukasna untuk meminta bantuan. Sukasna pun mencoba berkomunikasi dengan sosok gaib penunggu Sungai Citanduy.

Baca Juga: Wali Kota Bandung Nyatakan PPKM Level Tiga Berjalan Aman dan Terkendali: BOR Turun Terus

Dari kontak itu lantas diketahui bahwa lokasi yang akan digunakan untuk membangun jembatan kereta api dihuni sepasang siluman ular.

Nyai Odah dan Aki Boh’ang, nama kedua siluman itu, mengaku kediamannya terganggu oleh pembangunan jembatan yang dilakukan tanpa meminta izin mereka terlebih dahulu.

Dimediasi dan dinegosiasi Sukasna, Nyai Odah dan Aki Boh’ang memberikan satu syarat.

Tumbal sepasang pengantin berwujud perawan cantik dan perjaka tampan untuk diangkat sebagai anak mereka.

Kedua siluman ular itu menjanjikan akan menjaga Jembatan Cirahong hingga dapat tetap berdiri sampai ratusan tahun. Syarat itu kemudian disampaikan kepada pihak Belanda.

Bertepatan dengan itu, tersiar kabar bahwa ada buruh pekerja Jembatan Cirahong yang hendak melangsungkan pernikahan.

Rencana jahat pun diatur Belanda. Sejumlah centeng dipersiapkan untuk menculik pasangan pengantin baru itu.

Baca Juga: Bagaimana Nasib Penerima BSU 2021 yang Bukan Bank HIMBARA? Ini Kata Menaker

Selesai melangsungkan akad nikah, pasangan pengantin baru itu dijemput para centeng dengan dalih diundang pemimpin proyek pembangunan jembatan yang hendak menyerahkan hadiah pernikahan.

Alih-alih mendapatkan cendera mata, keduanya malah dibawa ke lokasi pengecoran pondasi jembatan di tengah sungai.

Kala sesaji telah diletakkan di dasar pondasi, pasangan pengantin yang sudah dalam keadaan erat terikat itu lalu dimasukkan ke dalam lubang pondasi.

Suami istri itu lalu dicor hidup-hidup dengan adonan semen, batu, dan pasir sebagai tumbal pembangunan Jembatan Cirahong.

Baca Juga: Jadi Korban Penipuan Jual Beli Online, Warga Bandung Ini Rugi Rp43 juta

Tak seorang pun pekerja mengetahui peristiwa mengenaskan tersebut. Mereka cuma menjalankan perintah untuk bekerja lembur mengecor jembatan selagi sungai sedang tidak banjir.

Menurut hasil retrokognisi, arwah pasangan pengantin tersebut hingga kini masih terperangkap di alam astral.

Mereka tidak terima dengan perlakuan yang menimpanya. Menurut cerita warga setempat, sukma sang pengantin mendiami pondasi bagian tengah jembatan.***

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler