Waduh! 37 Warga di Satu Kampung di Garut Positif Covid-19

21 Mei 2021, 19:55 WIB
Wakil Bupati Garur, Helmi Budiman /Antara/Feri Purnama

PRFMNEWS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut mengkonfirmasi terkait adanya temuan 37 warga satu kampung di Desa Hegarmanah, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut, Jawa Barat terkonfirmasi positif Covid-19.

Sebagian warga yang terkonfirmasi positif tersebut harus menjalani isolasi di rumah sakit. Sementara lainnya isolasi di kampung itu.

"Sekarang (positif) 37 orang, yang dua di Garut (di rumah sakit), yang 35 di kampung tersebut," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman di Garut, dilansir ANTARA Jumat, 21 Mei 2021.

Menurut Helmi, awal mula adanya kasus positif satu kampung itu bermula dari beberapa orang saja yang selanjutnya bertambah ada 24 orang terkonfirmasi positif Covid-19 hingga dilaporkan terakhir mencapai 37 orang di kampung itu.

Baca Juga: Persib Latihan Bersama Senin Besok, Tim Pelatih Beri Menu Latihan Intensitas Sedang

Sebanyak dua orang, kata dia, harus menjalani perawatan medis di rumah sakit karena kondisi kesehatannya sedang dan berat, sedangkan warga lainnya memilih menjalani isolasi di kampungnya.

"Sebelumnya informasinya hanya 24 orang yang dua orang dirawat di Garut karena gejalanya sedang berat," katanya.

Terkait awal mula penularan kasus itu, Helmi menyatakan belum dapat diketahui karena petugas medis di lapangan masih melakukan penelusuran dan pemeriksaan kesehatan terhadap orang yang sudah kontak fisik dengan pasien positif.

Menurut dia dugaan sementara akibat penularan dari kontak warga lokal, namun orang pertamanya dari mana perlu ditelusuri.

Baca Juga: Bioskop di Sumedang Boleh Buka, Dalam Studio Hanya Boleh Diisi 30 Persen Penonton

"Klaster dari mana ini belum jelas, petugas sedang menelusuri," katanya

Ia menyampaikan Pemkab Garut sudah melakukan antisipasi apabila terjadi lonjakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dengan menyiapkan ruang dan tempat tidur untuk perawatan pasien.

Termasuk warga di satu kampung itu, kata dia, diminta untuk dirawat di rumah sakit, namun kebanyakan warga memilih isolasi untuk mendapatkan perawatan medis di kampungnya.

"Sudah kita siapkan tapi masyarakat menginginkan di tempatnya di kampungnya, maka dari puskesmas 'stand by' di lokasi," kata Helmi.***

Editor: Haidar Rais

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler