Network
Amel pun bergegas kembali ke kamar untuk shalat tahajud dan membiarkan pintu kamar terbuka. Saat shalat, ia kembali melihat sosok hitam tinggi besar itu muncul, berulang kali lewat di depannya, bahkan sempat terdiam dan melihat ke arahnya.
“Aku tidak berani melihatnya, yang ada di pikiranku saat itu hanya ingin segera menyelesaikan shalat dan cepat-cepat menutup pintu kamar lalu kembali tidur,” tuturnya.
Amel menutup rapat kejadian mengerikan yang pernah ia alami ke teman-temannya. Hari demi hari berlalu, mereka terus menjalankan proker yang sudah disiapkan di desa yang setiap harinya sangat sepi setelah adzan Maghrib berkumandang.
Suatu hari, mereka bermain ke air terjun atau curug di desa itu. Meli terus saja berbicara tanpa henti sepanjang perjalanan pulang dan pergi dari curug ini sambil ditemani gemericik hujan.
Malam harinya, tiba-tiba Meli berteriak karena merasa sakit di telinganya. Amel dan Mala terbangun dan sempat berpikir apakah Meli seperti itu karena tidak bisa jaga sikap saat di curug.
Kejadian aneh kembali dialami Amel ketika ia berada di rumah sendirian. Ia yang sedang makan di dapur mendengar seperti ada suara motor masuk ke dalam rumah dan dikiranya Rozak.
Baca Juga: Kecurangan Perdagangan BBM Dibongkar Polisi, Pelaku Raup Untung Hingga Rp7 Miliar
“’Rozaaakkk sini makan duluuu’, pekik ku dari dapur. Tapi anehnya tak ada jawaban apapun dari depan, sunyi, akupun penasaran dan berjalan ke depan, saat kulihat ternyata pintu rumah masih tertutup rapat dan tidak ada motor di dalam rumah, lalu siapa tadi?” bebernya.
“Sekilas aku seperti melihat ada seseorang di kamar laki-laki, tapi aku tak ambil pusing dan akupun melanjutkan makan di dapur, tapi aku merasa seperti ada yang memperhatikanku dari jauh, perasaanku pun mulai tidak enak akupun buru-buru menyelesaikan makan dan segera keluar,” lanjutnya.
