Coworking Space RW ini dibangun di lahan warga, dan menggunakan swadaya anggaran dari warga. Bahkan Syafril sendiri yang menyediakan tiga komputer dan satu infokus untuk Coworking Space itu.
"Kurang lebih dua bulan membuat ini karena ini membangun ruang tempatnya ini lahan warga, saya manfaatkan untuk kemaslahatan warga," tambahnya.
Coworking Space ini di dalamnya terdapat perpustakaan yang diberi nama "Pustaka Permai". Buku-bukunya berasal dari sumbangan warga dan bantuan Dispusip Kota Bandung.
Baca Juga: Hewan Buas Berkeliaran di Musim Hujan, Pengunjung Tahura Bandung Diimbau Masuk Lewat Gerbang Resmi
Kemudian ada pula koperasi warga mitra usaha setingkat RW. Koperasi ini hadir untuk mendorong warga menabung dan meminjam, agar tidak meminjam uang ke rentenir.
"Ada juga ruang belajar daring, di dalamnya sudah ada komputer dan wifi. Untuk wifi saya kerjasama dengan provider internet," jelasnya.
Dengan hadirnya Coworking Space RW ini ia berharap warga bisa saling berdiskusi, terutama remaja karang taruna agar dapat bertukar pikiran dan meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sosial.
"Harapannya ada hasil bagaimana adik-adik berkumpul diskusi, dan menghasilkan ide kreatif. Khususnya karang taruna mereka bisa diskusi, bertukar pikiran, dan peduli lingkungan sosial," tandasnya.***