Pemkot Bandung Resmikan Kawasan Pertanian Terpadu 'Sekemala Integrated Farming'

- 29 September 2020, 18:00 WIB
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial saat peresmian 'Sekemala Integrated Farming' di Jalan Sekemala, Kecamatan Ujung Berung, Kota Bandung, Selasa 29 September 2020.
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial saat peresmian 'Sekemala Integrated Farming' di Jalan Sekemala, Kecamatan Ujung Berung, Kota Bandung, Selasa 29 September 2020. /Dok Humas Pemkot Bandung.

PRFMNEWS - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung meresmikan kawasan pertanian terpadu 'Sekemala Integrated Farming' di Jalan Sekemala, Kecamatan Ujung Berung, Kota Bandung.

Di kawasan 'Sekemala Integrated Farming', terdapat beberapa kegiatan pertanian, budi daya ikan, peternakan serta pertanian hidroponik.

Wali Kota Bandung, Oded M. Danial didampingi Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana serta Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar meresmikan langsung kawasan tersebut, Selasa 29 September 2020.

Baca Juga: Viral, Pengguna TikTok Bagikan Pengalaman Hadiri Resepsi Pernikahan Drive Thru di Jakarta Utara

Diharapkan Oded, keberadaan kawasan pertanian terpadu dapat menjadi sarana edukasi kepada masyarakat untuk menciptakan kawasan pertanian di wilayah mereka masing-masing. Termasuk dapat mendorong ketahanan pangan.

“Tentu di sini menghadirkan Integrated farming. Mulai dari ikan, kemudian juga dengan hidroponik ada disini, juga beternak ayam dan kambing.Ini menjadi bagian upaya mengedukasi masyarakat untuk bersama sama menghadirkan kemandirian pangan. Belajar di sini ” tuturnya.

Oded mengatakan, kawasan pertanian terpadu juga dapat menjadi kawasan wisata bagi masyarakat. Sebab kawasan tersebut memiliki panorama yang bagus. Oleh karena itu, Pemkot Bandung akan mendorongnya menjadi destinasi wisata.

Baca Juga: Masker Scuba Dilarang Pemerintah, Pedagang: Dulu Sehari 30, Sekarang Sehari Cuma Laku 1

“View-nya bagus nanti menjadi tempat wista juga,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar mengatakan, kawasan pertanian terpadu menjadi salah satu tempat yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk belajar bertani, urban farming, dan budidaya ikan.

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung Gin Gin Ginanjar saat ditemui di peresmian 'Sekemala Integrated Farming' di Jalan Sekemala, Kecamatan Ujung Berung, Kota Bandung, Selasa 29 September 2020.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung Gin Gin Ginanjar saat ditemui di peresmian 'Sekemala Integrated Farming' di Jalan Sekemala, Kecamatan Ujung Berung, Kota Bandung, Selasa 29 September 2020. TOMMY RIYADI/PRFMNEWS.

Masyarakat yang berkunjung ke 'Sekemala Integrated Farming', lanjut Gin Gin, akan memperoleh penjelasan lengkap terkait kawasan tersebut.

Baca Juga: Terkait Konser Dangdut di Tengah Pandemi, Wakil Ketua DPRD Kota Tegal Ditetapkan Sebagai Tersangka

"Sebetulnya ini media pembelajaran. Bagi yang mau belajar bertani, bercocok tanam bisa di sini. Nanti dilakukan pendampingan. Kalau ada benih yang bisa dikembangkan selama komunitas, bisa (dikasih)," ujar Gin Gin.

Menurutnya, konsep kawasan pertanian terpadu mengacu kepada program Buruan Sae (sehat, alami, ekonomis) yaitu kegiatan urban farming. Namun, pada kawasan tersebut selain urban farming juga ada budidaya ikan melalui bioflok dan pertanian di sawah.

Budidaya pertanian selama ini mengandalkan padi. Namun, Sekemala Integrated Farmong mengombinasikan berbagai tanaman pangan, ternak, ikan, dan hidroponik.

Baca Juga: Pemprov Jabar Sebut Tingkat Pencemaran Sungai Citarum Menurun

"Prinsipnya optimalisasi pemanfaatan lahan pangan. Sekarang efisien (air) karena airnya dari kolam ikan atau hidroponik," kata Gin Gin.

Gingin mengungkapkan, untuk budidaya lele dengan menggunakam sistem bioflok. Masing-masing bioflok memiliki diameter 2,5 meter dan ketinggian 1,2 meter. Kedalaman air disesuaikan dengan ukuran lele yang dibudidaya.

Baca Juga: Jelang Lanjutan Kick Off Liga, PT LIB Bentuk Satgas Penanganan Covid-19

"Kita tanami 1.000 sampai 1.500 lele, dengan ukuran 7-9 cm. Nanti jika sudah besar dipilah tergantung kapasitas," ungkapnya.

Ia menjelaskan, sistem pengairan di kawasan pertanian terpadu berasal dari sumber air utama yang mengalir ke kolam bioflock. Selanjutnya, air yang sudah ditampung beberapa hari itu dialirkan ke sawah untuk padi.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: Humas Bandung


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah