Network
PRFMNEWS - Hingga saat ini penyebaran covid-19 masih saja terjadi di Kota Bandung. Meski begitu, banyak warga yang menganggap pandemi ini sudah berakhir dengan kembali berkumpul atau berkerumun di banyak tempat di kota Bandung, terutama di malam hari dan setiap akhir pekan. Bahkan tak sedikit dari mereka berkerumun tanpa menerapkan protokol kesehatan.
Dengan banyaknya kerumunan, terutama di malam hari, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung kini tengah mengkaji penerapan jam malam di kota Bandung. Terkait rencana ini, Sosiolog dari Fisip Unpad, Ari Ganjar menilai jika wacana ini adalah salah satu upaya dari Pemkot Bandung untuk meningkatkan kesadaran warga terkait bahaya atau ancaman penyebaran covid-19.
Bahkan menurutnya, jam malam ini menjadi sebuah rem darurat di tengah meningkatnya angka penyebaran covid-19.
Baca Juga: Begini Spesifikasi Realme 7 yang Masih Ditunggu Kehadirannya di Indonesia
"Dengan adanya jam malam ini menjadi sebuah rem darurat, salah satu upaya dari pemerintah kota untuk kembali menekan angka penyebaran covid-19," tegas Ari saat on air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Minggu 6 September 2020.
Dia pun mengaharapkan adanya peningkatan kesadaran warga jika jam malam benar-benar diterapkan di kota Bandung.
Ari menekankan, penanganan covid-19 ini akan berhasil atau tidak kuncinya ada di masyarakat. Jika masyarakat disiplin maka tentu penanganan akan lebih cepat.
Baca Juga: Satgas Antimafia Bola Siap Kawal Lanjutan Kompetisi Sepakbola Indonesia
"Kalau dari prilaku masyarakatnya tidak menunjang terhadap apa yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, program apapun akan sia-sia," tegasnya.
