Ketiga, di dekat lokasi pembangunan flyover sepanjang 700 meter di sepanjang bundaran Jalan Arjuna, Aruna, dan Ciroyom itu terdapat pipa pengaliran air dari PDAM Tirtawening Kota Bandung yang melintasi Jalan Abdul Rahman Saleh.
Baca Juga: Dukung Kereta Cepat, Pemkot Bandung Hibahkan Lahan 5.058 Meter Persegi untuk Bangun Flyover Ciroyom
Keempat, target waktu pembangunan flyover dan JPO Ciroyom menjadi acuan penting untuk penyelesaian, mengingat selama pembangunan mempengaruhi kelancaran aktivitas warga sekitar lokasi proyek.
Terkait RPH, Kepala DKPP Kota Bandung Gin Gin Ginanjar mengaku akan terus berkoordinasi dengan Balai Perkeretaapian untuk mencari solusi agar rumah potong tersebut masih bisa beroperasi dengan normal.
"Ini RPH milik Pemkot Bandung. Harus terus kita pikirkan bagaimana agar RPH masih bisa berjalan," ucap Gin Gin.
Sedangkan terkait pipa, Dirut PDAM Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi menjelaskan terdapat pipa jenis ACP (Asbestos Cement Pipe) yang melintas dari Jalan Abdul Rahman Saleh sepanjang 600 meter.
Baca Juga: Pemkot Bandung Umumkan Rencana Periode Pembangunan Flyover Nurtanio Mulai Tahun ini
Sehingga Sonny ingin memastikan agar pipa tersebut tidak terkena dampak dari pembangunan Flyover Ciroyom.
"Di sana ada pipa 600 meter yang cukup besar jenis ACP melintas di sebelah kiri jalan. Pipa itu melayani sekitar 2.731 pelanggan,” jelas Sony.
"Mohon nanti dalam pembangunannya, kami butuh detail DED-nya untuk memastikan apakah pipa kita ini terkena tiang pancang atau tidak," imbuhnya.