Sejarah dan Asal Usul Nama Cendol Elizabeth Kota Bandung, 'Si Hijau' yang Diserbu Setiap Bulan Puasa

- 8 April 2023, 11:37 WIB
Es Cendol Elizabeth, kuliner minuman khas di Bandung.
Es Cendol Elizabeth, kuliner minuman khas di Bandung. /Diskominfo Kota Bandung

PRFMNEWS - Nama Cendol Elizabeth sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat, khususnya warga Bandung. Minuman manis dengan ciri khas tepung beras warna hijau ini selalu menarik untuk dinikmati.

 

Meski es cendol sudah menjadi jajanan sehari-hari, tapi pada bulan puasa atau Ramadhan, si hijau yang menyegarkan ini selalu diburu oleh masyarakat untuk takjik berbuka.

Lihat saja di sepanjang Jalan Otista atau Jalan Jenderal Sudirman, berjejer para pedagang cendol elizabeth ketika memasuki bulan puasa. Tak jarang dari para pengendara yang berhenti untuk membeli sebungkus es cendol ini.

Baca Juga: Diapresiasi Wapres, Pemprov Jabar, Bank bjb, dan Es Cendol Elizabeth Bandung Raih Paritrana Award 2022

 

Lantas, dari mana asal usul nama Cendol Elizabeth yang terkenal di Bandung ini?

Namanya yang mirip dengan mendiang Ratu Inggris Elizabeth II ini memang kerap dikait-kaitkan. Namun rupanya, nama Cendol Elizabeth terinspirasi dari sebuah toko tas di Bandung.

Dikutip dari laman resmi Pemkot Bandung, orang yang membuat es cendol ini tersohor adalah H. Rohman. Ia awalnya seorang pedagang es cendol keliling sejak tahun 1972 silam.

Saat itu ia masih tinggal di rumah kontrakan di Jalan Lio Genteng, Astanaanyar, ia keliling menjajakan dagangannya hingga ke Dago dan Cihampelas.

Baca Juga: Ternyata Ini Maksud Kedatangan Menlu Inggris ke Bogor yang Disuguhi Es Cendol oleh Ridwan Kamil

 

Setiap pulang berjualan, Rohman melewati Jalan Otista (Otto Iskandar Dinata) dan di sana terdapat rumah ibu Eli yang merupakan langganan cendolnya. Hingga akhirnya ia mulai berjualan di depan rumah Eli.

Melihat Rohman sering berjualan di depan rumahnya menggunakan gerobak, adik Eli yang merupakan pekerja di salah satu toko tas, ingin menitipkan tas reject-nya kepada Rohman untuk dijual.

Hingga akhirnya rumah Eli menjadi toko tas dan berdiri plang toko tas Elizabeth, Rohman masih berjualan es cendol. Di sini awal mula penamaan Cendol Elizabeth dimulai.

Baca Juga: 7 Takjil Legendaris Bandung yang Masih Hits dan Eksis, Mulai Es Goyobod Kliningan Sampai Gorengan Cendana

Ketika ada yang memesan cendol, Rohman yang kurang lancar dalam membaca dan menulis, meminta tolong ke Eli untuk menuliskan pesanannya.

Eli yang sering menuliskan pesanan cendol menggunakan bon tas Elizabeth, menyarankan agar nama cendolnya juga Cendol Elizabeth. Inilah asal usul nama Cendol Elizabeth.

Dengan semakin banyaknya orang yang membeli Cendol Elizabeth, membuat Rohman untuk pindah tempat tinggal ke Jalan Inhoftank, sekaligus menjadi tempat produksi dagangannya.

Baca Juga: Ingin Buka Puasa di Masjid Raya Al Jabbar? Ada 4.000 Paket Takjil Gratis Setiap Hari untuk Jemaah

Rumahnya yang di Jalan Inhoftank ini juga sering didatangi pembeli, ketika dagangannya yang di Jalan Otista sudah kehabisan bahan.

Pemerintah pun membuat aturan Zona larangan pedagang kaki lima (PKL), Es Cendol Elizabeth sebenarnya tidak di area trotoar melainkan masih berada di area toko tas Elizabeth.

Namun, Es Cendol Elizabeth merupakan pelopor pedagang kaki lima di Jalan Otista saat itu. sehingga Rohman memutuskan untuk pindah, karena jika tidak pedagang lain tidak mau pindah.

Hingga sekitar tahun 1998 mulai dibangun Es Cendol Elizabeth Pusat yang berada di Jalan Inhoftank Nomor 64.

Sejarah asal usul nama Cendol Elizabeth ini diceritakan Nur Hidayah, anak H Rohman. Nur juga menyampaikan bahwa bapaknya adalah orang yang tekun.

Nur menuturkan, saat ini Es Cendol Elizabeth hanya memiliki cabang di Kota Tasikmalaya, Majalaya, dan mendistribusikan ke supermarket. Sedangkan pedagang-pedagang yang berjualan di jalan-jalan itu bukan bagian dari Es Cendol Elizabeth.***

 

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x