Prevalensi Stunting 14 Persen, Target Pemerintah Kota Bandung Tahun Ini

- 3 Februari 2023, 18:40 WIB
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Bandung Yunimar Mulyana paparkan target penurunan angka stunting tahun 2023 ini.
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Bandung Yunimar Mulyana paparkan target penurunan angka stunting tahun 2023 ini. /Diskominfo Kota Bandung

PRFMNEWS - Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) menunjukan angka prevalensi stunting di Kota Bandung terus turun tiap tahunnya.

Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Bandung Dewi Kania Sari mempaparkan, berdasarkan data SSGI, angka prevalensi stunting di Kota Bandung di tahun 2022 turun 7 persen dibandingkan sebelumnya.

Diungkap oleh Deni, data SGGI pada tahun 2021 menunjukana angka prevalensi stunting Kota Bandung berada di angka 26,4 persen.

Baca Juga: Sempat Terdengar Ledakan Sebelum Api Berkobar di Rumah Makan Ayam Geprek Katamso

"Lalu di tahun 2022 mengalami penurunan sampai 7 persen menjadi 19,4 persen," paparnya pada Jumat 3 Februari 2023.

Pada tahun 2023 ini, Pemerintah Kota Bandung menargetkan prevalensi stunting menjadi 14 persen.

Dewi berharap, meski target besarnya adalah zero stunting, tapi minimal tidak ada kasus stunting yang baru di tahun ini.

"Penurunan Prevalensi stunting sampai 7 persen merupakan angka yang signifikan dari hasil kerja sama semua pihak. Zero stunting bukan hanya tugas pemerintah, tapi seluruh pentahelix," jelasnya.

Baca Juga: Harga Beras di Kabupaten Bandung Mulai Naik, Pemkab Ungkap Penyebabnya

Berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terlibat untuk menyelesaikan stunting. Salah satunya melalui penyeragaman data dengan aplikasi e-Penting (elektronik pencatatan stunting) yang diusung Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo).

"Aplikasi e-Penting turut berpartisipasi dalam percepatan penurunan stunting. Margin eror nya semoga bisa diminimalisasi juga. Sehingga untuk pendataan ke depan harus satu pintu melalui e-Penting," ujar Dewi.

Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Bandung Yunimar Mulyana menyatakan, e-Penting mampu mengurangi perbedaan data yang ada di lapangan.

"Semoga semakin menyempurnakan ikhtiar kita dalam mengurangi kesalahan data yang sudah terhimpun. Silakan dipelajari cara menggunakan aplikasi ini," paparnya dalam acara Sosialisasi e-Penting secara daring.

Aplikasi ini diharapkan dapat mewujudkan tata kelola data stunting mulai dari perencanaan, pengumpulan data, analisis data dan kebijakan, publikasi, sosialisasi, sampai dengan monitoring dan evaluasi.

Baca Juga: Wisata Budaya Sekaligus Edukasi di Saung Angklung Udjo Kota Bandung

Selain e-Penting, PKK juga mendapatkan bantuan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) berupa alat ukur perkembangan dan pertumbuhan anak.

"Kita diberikan antropometri kit sebanyak 358 set. Ini menjadi motivasi bagi kita untuk meningkatkan akurasi dari alat ukur yang dipakai di posyandu-posyandu. Sehingga ada keseragaman dan data yang valid untuk disampaikan,” katanya.

Yunimar mengaku telah mengajukan lagi untuk menambah 300 antropometri. Ia berharap, seluruh posyandu yang ada di Kota Bandung bisa memiliki alat ukur tersebut agar pengukurannya lebih akurat dan seragam.

Kepala Bidang Persandian dan Aplikasi Diskominfo Kota Bandung Ayi Mamat Rochmat menjelaskan, e-Penting bisa diakses melalui web dan mobile.

"Hanya kader posyandu yang bisa login lewat aplikasi mobile. Bagi masyarakat umum hanya bisa menggunakan aplikasi ini untuk mengetahui status gizi anaknya. Sedang versi webnya hanya bisa digunakan oleh lurah, camat, puskesmas, dan perangkat daerah terkait,” kata Ayi.

Baca Juga: Tunggakan Kredit Petani Milenial Secara Bertahap Mulai Diselesaikan

Ada beberapa fitur yang bisa dimanfaatkan, seperti video penjelasan mengenai stunting, dashboard pendataan anak, dan data gizi anak.

"Kita sudah ada sosialisasi bimbingan teknis juga ke petugas puskesmas. Data-data pada aplikasi dan web ini terintegrasikan dengan aplikasi pemerintah pusat," katanya

"Sehingga tujuannya mengumpulkan seluruh data stunting di kader kelurahan dan kecamatan melalui satu pintu lewat aplikasi e-Penting," imbuhnya.

Diharpkan Ayi, dengan digitalisasi data seperti ini mampu mentransformasi kegiatan pendataan dari manual ke digital.

"Harapannya sampai ibu-ibu PKK di posyandu bisa mengoperasikan aplikasi ini," katanya sambil menjelaskan langkah-langkah penggunaan aplikasi kepada para peserta.

Baca Juga: Manajemen Pastikan Persib Belum Menjadi Pengelola GBLA

Siti Aisyah, salah satu petugas posyandu mengaku jika aplikasinya mudah digunakan oleh para petugas.

"Alhamdulillah bisa, Pak. Aplikasinya mudah digunakan, keren,” ucap Siti.

Ia berharap, dengan adanya aplikasi tersebut bisa membantu para petugas posyandu dalam mencatat dan memvalidasi status gizi anak di wilayah masing-masing.

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x