Soal Bullying di Sekolah, Achmad Nugraha: Banyak Tidak Terawasi, Guru Seolah Hanya Menggugurkan Kewajiban

- 19 November 2022, 17:00 WIB
Wakil Ketua DPRD Kota Bandung Achmad Nugraha di Studio PRFM.
Wakil Ketua DPRD Kota Bandung Achmad Nugraha di Studio PRFM. /Dok DPRD Kota Bandung.

PRFMNEWS - Wakil Ketua DPRD Kota Bandung, Achmad Nugraha menyoroti peran dan tanggung jawab para pendidik di sekolah terkait viralnya video bullying terhadap seorang siswa SMP di Ujungberung, Kota Bandung.

Dalam video tersebut, memperlihatkan aksi kekerasan yang dilakukan sesama teman sekelas kepada seorang murid. Korban dipukuli hingga ditendang beberapa kali di bagian kepala oleh pelaku.

Ahcmad Nugraha memandang, peran pendidik untuk mengingatkan dan melakukan pengawasan ketat perilaku siswa sepertinya masih sangat jarang dilakukan. Bahkan persoalan tanggung jawab ini sudah sejak lama terabaikan.

Baca Juga: Semar Proto, Mobil Listrik yang Diklaim Paling Irit se-Asia Karya Mahasiswa UGM

"Ya dari dulu sebenarnya perhatian dan pembinaan para pendidik di sekolah jarang sekali mengingatkan dan kemudian melakukan pengawasan ketat terkait perilaku siswa, padahal memberikan ajar terhadap siswa yang paling penting adalah menjaga perilaku atau akhlak," kata Achmad Nugraha kepada PRFM, Sabtu 19 November 2022.

Dirinya menilai, banyak aksi perundungan yang tidak terpantau oleh para guru di sekolah. Hal tersebut justru malah mengesankan guru hanya bertugas sebagai pengajar dengan materi ajar berdasarkan kurikulum semata.

"Banyak juga bullying ini sering tidak terpantau oleh para pendidik di sekolah karena seolah guru mengajar hanya berdasarkan materi ajarnya berdasarkan kurikulum semata dan gugur kewajiban," tuturnya.

Baca Juga: Lirik Lagu Semata Karenamu dari Mario G Klau, Beserta Fakta Dibaliknya

Sedangkan materi-materi lain seperti mengajarkan perilaku baik kepada murid tidak dilaksanakan. Atau lanjutnya, banyak guru di luar sana cenderung kurang memiliki pengetahuan soal mengajari murid untuk berakhlak baik.

"Dan tidak mau memberikan materi ajar yang lain misalnya terkait perilaku tadi, atau memang gurunya banyak yang kurang mendapatkan pengetahuan terkait cara menyampaikan bagaimana siswa siswi berperilaku yang baik, (mempunyai akhlak yang baik)," sambungnya.

Achmad Nugraha juga menyoroti peran orang tua yang seharusnya bisa menjaga putra putri mereka dari pengaruh lingkungan yang buruk. Sebab tak bisa dipungkiri, banyak perilaku buruk dipengaruhi oleh pergaulan dan konten media sosial yang tak patut dicontoh.

"Pengawasan orang tua pun sangat kita harapkan, karena pendidikan perilaku yang sebenarnya ada di keluarganya masing," ungkapnya.

Baca Juga: Jajap ku Jeep, Atraksi Wisata Adventure Baru di Garut Nikmati Keindahan Gunung Guntur dan Sejumlah Curug

Apabila upaya pengawasan itu tidak berjalan baik, maka tidak menutup kemungkinan aksi perundungan akan menjadi cikal bakal sang anak terjerumus ke kelompok kejahatan.

"Bayangkan saja perilaku bullying ini membangun jiwa yang tidak gentleman, tidak mandiri, tidak percaya diri dan efek-efek yang lain yang membahayakan siswa, ujung-ujungnya bisa membangun komunitas jahat, misalnya gangster atau kelompok kejahatan lainnya," pungkas Achmad Nugraha.***

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah