Ini Pengakuan Orangtua Siswa Perihal PTM 100 Persen di Kota Bandung

- 10 Januari 2022, 14:20 WIB
Ilustrasi PTM 100 persen di Kota Bandung yang berlangsung mulai Senin 10 Januari 2022
Ilustrasi PTM 100 persen di Kota Bandung yang berlangsung mulai Senin 10 Januari 2022 /Diskominfo Bandung


PRFMNEWS - Prita Puspita, salah satu orangtua siswa di SDN 029 Cilengkrang Bandung, memberikan pendapat tentang Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen yang digelar mulai hari ini, Senin 10 Januari 2022.

Ini adalah hari pertama anak dari Prita masuk sekolah dengan penerapan PTM 100 persen.

Dari depan pagar SDN 029 Cilengkrang, Kota Bandung, Prita menyaksikan anaknya yang sedang berbaris antre untuk pemeriksaan suhu tubuh dan cuci tangan sebelum masuk kelas.

Baca Juga: Ratusan Sekolah Mulai Gelar PTM 100 Persen, Disdik Awasi Ketat Pelaksanaan Prokes

"Semester lalu, masuknya 3 hari dalam seminggu, dari pukul 07.00-08.00 WIB. Kalau sekarang masuknya sudah mulai setiap hari, dari pukul 07.00-09.00 WIB," kata Prita seperti dilansir prfmnews.id dari Diskominfo Kota Bandung.

Prita mengkau antusias dengan PTM 100 persen yang kini digelar Pemerintah Kota Banung. Menurut dia, anaknya bisa lebih fokus dan mudah memahami pembelajaran.

"Saya lebih suka PTM. Soalnya kalau di rumah khawatir anak tidak paham penjelasan dari video. Kalau PTM gurunya bisa jelaskan langsung. Anak juga senang karena bisa ketemu dengan temannya," ucap Prita.

Baca Juga: Hari ini Hari Pertama PTM, Lalin di Cimahi dan Bandung Barat Lebih Ramai dari Biasanya

SDN 029 Cilengkrang merupakan salah satu sekolah percontohan untuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Bandung. Persiapan yang matang untuk menyambut PTM 100 persen, terlihat di sekolah ini.

Jalur keluar masuk dibedakan dengan warna. Warna biru untuk jalur masuk, sedangkan warna kuning untuk jalur keluar. Hal ini dilakukan agar menghindari kerumuman siswa selama di sekolah.

Di sekolah ini juga terdapat empat wastafel yang bisa digunakan untuk mencuci tangan. Dua di antaranya memiliki keran injak, sehingga menghindari penularan virus dan bakteri melalui keran air.

Baca Juga: Sekolah di Kota Bandung Boleh PTM 100 Persen dengan Persyaratan ini

Pembagian jadwal pun dibagi menjadi dua sesi, yakni pagi dan siang. Di mana pada satu sesi terdiri dari 14-20 orang siswa dalam satu kelas.

Pembantu Kepala Sekolah (PKS) Bidang Kurikulum, SDN 029 Cilengkrang, Titis Madianing Ratri memastikan, semua SOP dan persiapan telah dilaksanakan jauh-jauh hari.

"Sebelumnya di bulan Juni tahun lalu, anak-anak kami sudah mempraktikkan sistem PTM ini meski baru 50 persen. Sehingga, jika dilihat sekarang di masa PTM 100 persen, kebiasaan periksa suhu, cuci tangan, dan jaga jarak sudah menjadi budaya para siswa di sini," paparnya.

Titis menambahkan, jika sistem PTM 100 persen ini disambut antusias baik oleh orang tua, guru, maupun siswa.

Baca Juga: Banjir di Jatinangor Disebut-sebut Karena Proyek Tol Cisumdawu, Ridwan Kamil : Kita Harus Teliti Dulu

Meski memang Titis akui, jika di awal-awal masa PTM 25 persen saat 2021, masih banyak orang tua yang ragu untuk mengizinkan anaknya masuk sekolah kembali.

"Tapi sejak PTM 50 persen pada bulan Juni 2021, orang tua murid sudah mulai antusias dan percayakan kembali anak-anaknya untuk bersekolah tatap muka. Pun dengan anak-anak, mereka lebih senang PTM karena bisa bertemu teman-temannya lagi," tutur Titis.

Untuk memastikan PTM 100 persen ini berjalan dengan lancar, SDN 029 Cilengkrang juga telah melakukan prosedur vaksin sesuai arahan Pemerintah Kota Bandung. Lebih dari 75 persen siswa di sekolah ini sudah melakukan vaksin dosis 1.

"Memang masih ada beberapa yang belum vaksin karena faktor usia dan kesehatan. Tapi, ini akan kami pantau dan bantu terus agar bisa melakukan vaksin minimal untuk dosis 1 dulu," jelas Titis.

Baca Juga: Antar Persib Raih Kemenangan, Bruno Cantanhede Mengaku Belum Pada Performa Terbaiknya

Antusiasme dari PTM 100 persen di Kota Bandung ini tak hanya dirasakan oleh orang tua siswa dan guru, tapi juga para murid di SDN 029 Cilengkrang.

Di antaranya, Adella dan Dani. Adella yang sekarang duduk di bangku 1C merupakan siswa pertama yang datang ke sekolah ini sejak pagi 06.30 WIB.

Sambil memainkan name tagnya, Adella bercerita jika ia senang bisa masuk sekolah lagi setelah sekian lama. Adella juga membawa hand sanitizer dan masker cadangan untuk mencegah virus corona.

Baca Juga: BIJB Kertajati Masih Sepi, Menhub Dorong Pengelola Lakukan Hal ini

"Lebih senang sekolah langsung, bisa ketemu teman. Tadi ke sekolah diantar Mama. Aku juga bawa hand sanitizer sama masker," ujar Adella.

Dani, siswa kelas 3C juga mengaku hal serupa. Ia lebih senang kalau belajar langsung di sekolah daripada jarak jauh dari rumah.

"Di sekolah bisa tanya guru langsung kalau enggak ngerti. Bisa ketemu teman-teman juga. Kalau di rumah saja belajarnya bosan," pungkas Dani.***

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x