“Misalnya DPU (Dinas Pekerjaan Umum) mengembangkan Seke untuk penghijauan dan konserfasi air dari DLHK (dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan). Prinsipnya pada saat pengembangan infrastruktur manfaatnya tidak hanya dinas itu saja, tetapi kolaborasi dinas lain sehingga manfaatnya luas dan menyerap sebanyak mungkin tenaga kerja dan kontribusi masyarakat,” ujarnya.
Menurut analisa Bappelitbang Kota Bandung, pembangunan kawasan Bandung Timur menjadi peluang yang harus dicermati dengan baik. Karena pemanfaatan kawasan tersebut cukup banyak untuk menghasilkan pendapatan bagi masyarakat.
“Kita dorong DKPP (Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian) untuk mengembangkan urban farming. Disdagin (Dinas Perdagangan dan Perindustrian) dan Dinas KUMKM (Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah) mencoba mafaatkan. Kalau terbuka akses Tegaluar, ini bisa mengembangkan pusat UKM perdagangan skala kecil," urainya.
Dengan konsep tersebut, kawasan Bandung Timur akan menjadi pemicu untuk pengembangan aktivitas ekonomi.
“Apalagi kalau usulkan untuk manfaatkan konektifitas pembukaan akses tol KM 149. Ini akan membuka mengembangkan wilayah Ujungberung, Cibiru sebagai tujuan wisata baru,” tutup Anton.***