Banyak Stilasi Bandung Lautan Api Tersembunyi, Ketua DPRD Dorong Pemkot Lakukan Revitalisasi

- 24 Maret 2021, 10:08 WIB
Salah satu stilasi Bandung Lautan Api. Ketua DPRD Kota Bandung dorong pemkot lakukan revitalisasi pada stilasi dan monumen Bandung lautan api karena banyak yang tersembunyi.
Salah satu stilasi Bandung Lautan Api. Ketua DPRD Kota Bandung dorong pemkot lakukan revitalisasi pada stilasi dan monumen Bandung lautan api karena banyak yang tersembunyi. /Humas Kota Bandung

PRFMNEWS - Peristiwa Bandung Lautan Api (BLA) merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Oleh karenanya Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung pun membuat stilasi dan monumen perjuangan peristiwa Bandung Lautan Api.

Sayangnya, banyak stilasi Bandung Lautan Api tersimpan di lokasi yang tersembunyi. Oleh karenanya, Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan meminta Pemkot Bandung untuk merevitalisasi stilasi dan monumen perjuangan peristiwa Bandung Lautan Api

“Makanya, enggak heran kalau masih banyak warga Bandung tak memahami esensi Bandung Lautan Api, karena stilasi tanda-tanda perjuangan ini tak terlihat, tak dipajang baik, sehingga semangat melestarikan momentum bersejarah ini tidak tampak,” ujar Tedy, dalam keterangan tertulisnya yang diterima prfmnews.id hari ini, Rabu, 24 Maret 2021.

Baca Juga: Percepat Vaksinasi, Mendagri Minta Pemda Fokus pada Distribusi dan Buat Konsep Prioritas Penerima Vaksin

Sebanyak 10 stilasi terkait peristiwa Bandung Lautan Api tersebar mulai dari Jalan Ir. H. Djuanda hingga Jalan Mohamad Toha. Stilasi itu merupakan karya dari maestro seni Kota Bandung Sunaryo.

Di badan batu stilasi terdapat plakat bertuliskan peristiwa Bandung Lautan Api, dengan ornament bunga khas Bandung, Patrakomala di bagian kepala stilasi. Beberapa stilasi mengisi tempat di ruang aktifitas warga, di atas trotoar, di Jalan Ir. H. Djuanda dan Asia Afrika.

Tetapi di Jalan Dewi Sartika, stilasi itu tak mendapat kesan baik. Ia berdiri di tengah impitan kayu-kayu penyokong barang jualan pedagang kaki lima. Selintas, bentuk stilasi dari batu alam itu tak mencolok karena berwarna seragam dengan kelir trotoar atau batu bollard pelindung pedestrian.

Baca Juga: Tayangan Piala Menpora Diacak pada Beberapa TV Berbayar, PSSI: ini Lumrah dan Harap Dimaklumi dalam Berbisnis

Tugu Bandung Lautan Api, sebagai monumen utama di Taman Tegallega juga ikut tertutup dari keramaian.

Oleh karena itu, Tedy meminta Pemkot Bandung, dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata merevitalisasi titik-titik penting penjaga ingatan warga dalam perjuangan warga di masa kemerdekaan.

Dibutuhkan penataan kawasan supaya betul-betul mencuri perhatian warga, termasuk wisatawan. Tedy juga berharap ada rancangan wisata sejarah yang menyusuri lokasi penentu keputusan para pejuang saat melancarkan strategi Bandung Lautan Api.

Baca Juga: PSSI Diminta Lebih Aktif Cegah Rasisme di Dunia Sepak Bola Indonesia

“Butuh revitalisasi. Stilasi makin diperjlas lalu diberikan edukasi agar lebih mencerahkan. Dibuat jalur sepeda yang melintasi situs-situs tersebut. Bisa kolaborasi dengan Dishub Kota Bandung yang mengelola jasa sewa sepeda Boseh,” ujarnya.

Disbudpar yang menjadi penghubung pariwisata juga bisa meminta hotel-hotel untuk membuka promo wisata sejarah Bandung Lautan Api untuk mengenalkan pada wisatawan.

Yang lebih utama, kata Tedy, penanda peristiwa Bandung Lautan Api harus benar-benar dijiwai masyarakat Bandung. Banyak energi perjuangan, penyemangat, hingga pemersatu warga dari peristiwa Bandung Lautan Api yang harus dipelihara hingga masa depan.

“Suatu saat, jika stilasi dan area hasil revitalisasi ini terus menyentuh rasa warga yang melintas, mudah-mudahan energi patriotik, kebersamaan, tak kenal menyerah, bisa terus hadir di hati masyarakat Bandung,” tutur Tedy.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x