Network
PRFMNEWS - Sekretaris Pimpinan Cabang Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PC Pergunu) Kota Bandung, Rifa Anggyana menilai, sudah banyak siswa yang merasa jenuh dengan kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan mulai merindukan suasana sekolah.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim telah memberikan izin bagi sekolah untuk kembali dibuka dan menggelar pembelajaran tatap muka pada Juli mendatang.
Rifa pun menyambut baik kebijakan itu. Namun dia ingin kebijakan itu dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan kewaspadaan mengingat penyebaran covid-19 di Indonesia masih cukup tinggi.
Baca Juga: Polisi Sebut Penutupan Jalan Kota Bandung Berhasil Tekan Angka Kejahatan
"Akan tetapi kami mengingatkan agar tetap waspada dalam menerapkan kebijakan tersebut, mengingat belum ada penurunan covid-19 yang signifikan di Indonesia," kata Rifa saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Selasa 9 Maret 2021 malam kemarin.
Menurut Rifa, di tengah situasi pandemi covid-19 ini, kesehatan dan keselamatan guru dan siswa tetap menjadi perhatian. Oleh karenanya perlu ada koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam wacana pembukaan sekolah ini.
"Kalau memang belum mereda dan masih terjadi lonjakan covid dan adanya varian baru, ya terpaksa kita harus melanjutkan PJJ dengan perbaikan-perbaikan dari kekurangan yang sebelumnya," jelasnya.
Baca Juga: Mantap! Kota Bandung Terima 3 Penghargaan dari Menpan RB
Baca Juga: Mau Pergi Naik KA Jarak Jauh Pada Libur Isra Miraj dan Nyepi? Ini Aturannya
Jika pun sekolah dibuka pada Juli nanti, Rifa berharap semua sekolah menerapkan protokol kesehatan yang ketat bagi siswa dan juga guru.
Saat ini pemerintah pun mulai melakukan vaksinasi bagi para guru sebagai langkah pengendalian penyebaran covid-19 dan juga pencegahan penularan covid-19 jika memang sekolah akan dibuka pada Juli nanti.
Rifa mengaku mendukung program vaksinasi bagi guru ini. Pasalnya melalui vaksinasi ini akan memberikan keamanan dan kenyamanan saat sekolah dibuka kembali.
"Sangat mendukung sekali program vaksinasi terhadap guru ini," jelasnya.***
