Pengakuan Agensi Buzzer di Kota Bandung, Punya Klien Perusahaan Swasta hingga BUMN

- 14 Februari 2021, 15:42 WIB
Ilustrasi buzzer di media sosial.
Ilustrasi buzzer di media sosial. /Pixabay/Mudassar Iqbal

Baca Juga: Meski Pegawai Sudah Sembuh dari Corona, Tahura Djuanda Tetap Tutup Sampai 22 Februari 2021

Ratna menuturkan, pekerjaannya sebagai buzzer terbilang gampang-gampang susah. Sebab, ia bersama rekan kerjanya harus teliti, responsif dan bekerja cepat saat terlibat dalam satu project.

Dari obrolan bersama Ratna, Redaksi PRFM mendapat gambaran besar cara kerja buzzer yang disediakan salah satu agensi di Kota Bandung. Berikut penjelasannya.

Ratna bersama rekan di kantor, terbagi menjadi beberapa tim. Satu tim biasanya terdiri atas 1 sampai 2 orang. Tim tersebut mengerjakan project atau permintaan dari klien untuk memantau media sosial.

"Pekerjaan sesuai kontrak, tergantung permintaan klien sampai kapan," jelas Ratna.

Artinya, media sosial milik klien akan dipantau oleh tim khusus yang disediakan kantor agensi buzzer seperti tempat kerja Ratna. Jika terdapat isu atau komentar negatif yang muncul di unggahan media sosial klien, Ratna dan tim langsung 'bergerak'.

Ratna dan tim akan melakukan serangan balik kepada pembawa isu negatif. Serangan balik tersebut berupa komentar langsung terhadap pembawa isu, agar isu tersebut bisa berubah menjadi positif atau netral di pandangan warganet.

 

"Kita bekerja terbagi dua shift, ada shift pagi dan siang. Shift siang kerja sampai jam 10 malam," ucap Ratna.

Adapun untuk mempermudah pekerjaan Ratna dan tim, kantor agensi buzzer memiliki sebuah sistem informasi dan teknologi (IT) yang bisa mempermudah memantau media sosial klien. Selain itu, Ratna dan tim juga mengoperasikan sejumlah akun media sosial palsu untuk mendukung kinerja mereka sebagai buzzer.

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x