Salon dan Barbershop yang Ada di Mal di Kota Bandung Berpeluang Diizinkan Buka Kembali

30 Juli 2020, 06:37 WIB
Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna saat meninjau barber shop di Paris Van Java mal, Jalan Sukajadi, Rabu (29/7/2020). * /HUMAS KOTA BANDUNG

PRFMNEWS - Hingga saat ini salon kecantikan dan juga tempat potong rambut atau barbershop yang berada di area Mal di Kota Bandung masih belum beroperasi. Namun, rencananya dalam waktu dekat Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bandung akan kembali mengizinkan salon kecantikan dan barbershop yang ada di Mal buka kembali.

Menurut Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna, para pelaku usaha salon atau barbershop sudah siap untuk beroperasi kembali. Pasalnya, para pengusaha sudah menerapkan protokol kesehatan, seperti jaga jarak, penggunaan masker, sampai penggunaan alat cukur yang cukup dan layak untuk digunakan.

"Kalau kita lihat dari persiapan masuk akal. Bagaimana mereka mempersiapkan proteksi kepada mereka sendiri juga bagi konsumen (pengunjung). Semuanya masuk akal," ujar Ema di sela-sela meninjau barbershop di Paris Van Java mal, Jalan Sukajadi, Rabu (29/7/2020).

Baca Juga: Sastrawan Ajip Rosidi Meninggal Dunia di RSUD Tidar Magelang

Kata Ema, para pengusaha salon menjamin peralatan yang digunakan steril ketika digunakan.

"Perlakukan jaminan bahwa itu streril. Contoh alat potong itu sebelum dipakai juga sesudahnya, disterilkan dengan sinar UV (ultra violet)," ujarnya.

"Untuk salon ini saya lihat physical distancing lengkap pakai APD. Kemudian pakai sarung tangan, saya pikir semua clear. Setelah lakukan aktivitas semua alat itu diganti," tambahnya.

Tak hanya itu, ia pun memperhatikan physical distancing juga harus dipahami. Juga maksimal 50 persen jumlah yang bisa dilayani.

Baca Juga: Satu Keluarga di Cinunuk Kabupaten Bandung Positif Covid-19

"Mereka sudah paham, kapasitasnya 50 persen. Istilahnya pengunjung banyak, tetap lakukan pengaturan," ujarnya.

"Kalau di mal itu biasanya tidak kaku. Kalau dapat nomer antrian, biasanya makan dulu atau beli apa. Setelah itu baru masuk giliran," kata Ema, yang juga sebagai Sekda Kota Bandung.

Untuk kekurangannya, Ema peringatkan agar dilakukan dengan benar. Misalnya, saat mencuci rambut perlu jaminan yang kuat agar tidak memaparkan.

Baca Juga: Jelang Libur Idul Adha, Dishub Jabar Prediksi Simpul Transportasi Didominasi Kendaraan Pribadi

"Kekurangannya kita peringatkan. Misalnya kekhawatiran kita dalam cuci rambut. Mereka siapkan sarung tangan yang langsung buang ketika sudah beres digunakan," katanya.

Ia berharap, para pengusaha setelah dilakukannya simulasi seperti ini mampu menjaga dan berkomitmen untuk tetap menjaganya dengan baik.

"Semua yang punya bisnis, sama - sama berkomitmen ikuti aturan. Karena jika begitu ada kejadian di satu tempat yang sama bisa saja kena imbasnya. Akhirnya yang baru dibuka bisa ditutup," kata Ema.

Usai meninjau PVJ mall, Ema bersama tim melanjutkan monitoring tempat salon dan barbershop, sekaligus simulasi ke kawasan TSM Bandung Jalan Gatot Subroto.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: Humas Kota Bandung

Tags

Terkini

Terpopuler